Cara Terbaik Memeluk Anak


Pelukan hangat dari Mama adalah obat mujarab, diyakini bisa mengatasi pilek pada anak. Bila diberikan dengan “dosis” cukup banyak, si kecil bahkan bisa terhindar dari stres dan penyakit menular itu.

Menurut psikolog Vera Itabiliana, S.Psi., Psi., tidak ada batasan jumlah memeluk, tetapi paling tidak, peluklah anak 2 kali sehari, saat pagi dan sebelum tidur. Sedangkan Melly Puspita Sari, Psi., psikolog yang juga penulis buku The Miracle of Hug, menyarankan agar Mama memeluk anak minimal 8 kali sehari untuk memberikan ia energi dalam beraktivitas dan mengoptimalkan potensinya. “Pelukan yang penuh kelembutan juga merupakan salah satu cara membantu menyelesaikan masalah, terutama pada anak yang berperilaku unik,” kata Melly.

Pelukan akan merangsang saraf indra peraba atau taktil anak, lalu mengirimkan pesan ke otak untuk memerintahkan tubuh mengeluarkan hormon oksitosin yang membuat tubuh menjadi relaks, menurunkan tekanan darah, dan menimbulkan emosi positif yang membuat ikatan antara Mama dan si kecil semakin erat. Mengenai lama memeluk, psikolog yang akrab disapa Vera itu mengungkapkan, “Ada penelitian yang mengemukakan bahwa peluklah anak selama 20 detik agar hormon oksitosin terlepas optimal.”

Menurut Andrea Weiner, Ed.D., penulis buku More Than Saying I Love You: 4 Powerful Steps That Help Children Love Themselves, saat Mama memeluk anak, “Berlututlah atau menunduk hingga Anda dan si kecil sama tinggi. Kemudian, dekap ia dengan kedua tangan Anda menyelimuti seluruh tubuhnya hingga dadanya menyentuh dada Anda.”

Agar pelukan Mama berdaya penyembuh, sebelum memeluk anak, Mama perlu menyingkirkan hal-hal yang mengganggu pikiran, seperti pekerjaan kantor yang belum selesai, urusan rumah tangga yang menumpuk, diet yang berantakan, dan rencana-rencana yang tertunda. Memberi pelukan dengan kepala dipenuhi oleh pikiran-pikiran semacam itu akan mengurangi energi dan kehangatan yang Mama berikan kepada si kecil. Sebab, saat memeluk si kecil, pikiran Mama tidak tertuju kepada si kecil, sehingga anak akan merasakan pelukan yang hambar.

Bebaskan tangan dari semua benda yang selama ini paling sering ada di tangan Mama, seperti smartphone, tas, kunci rumah, atau kunci mobil. Dengan begitu, tangan Mama tercurah seutuhnya untuk memeluk anak, dan jari-jari Mama bisa membelai si kecil dengan leluasa. Bila Mama memberi anak pelukan ragu-ragu, ia juga akan merasa bahwa Mama kurang bersungguh-sungguh atau sekadar basa-basi saja. “Sehingga, pesan yang kita ingin anak paham lewat pelukan, misalnya betapa kita menyayanginya, akan tidak tersampaikan dengan baik,” ujar Vera.

Foto: 123rf

Baca juga: Pelukan Tingkatkan Percaya Diri Anak

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia