Cerdas Minum Antibiotika

Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk menjadi pasien yang cerdas saat diresepkan antibiotika oleh dokter,” kata dr. Purnamawati, Sp.AK, MMPed., dokter spesialis ilmu kesehatan anak, pendiri dan tim penasehat YOP (Yayasan Orang Tua Peduli). Disarankan untuk setidaknya menanyakan 3 hal berikut ketika berkonsultasi ke dokter:

1. Masalah penyebab (apa diagnosisnya).
2. Apa yang harus dilakukan? Mengapa? Hal ini terkait rencana tatalaksana atau treatment plan.
3. Kapan harus cemas? Kapan harus ke dokter? Kapan harus rawat inap?

Bila diresepkan obat, disarankan juga untuk menanyakan hal ini:
1. Apakah benar-benar butuh obat?
2. Berapa jumlah obatnya?
3. Minta informasi yang menjadi hak pasien:
a. Kandungan aktif?
b. Cara kerja? Indikasi?
c. Risiko efek samping?
d. Kontraindikasi?
e. Cara pakai?
4. Boleh minta generiknya?

Lalu, apa obat gantinya jika anak menolak antibiotika? Ketika terbukti mengalami infeksi bakteri jahat, misalnya ISK, antibiotika harus diberikan secara tepat.

Untuk anak, pilihannya adalah dalam bentuk sirup. Ketika ia menolak, Anda harus putar akal untuk membuatnya lebih ‘tolerable’. Misalnya, menambahkan sedikit gula bubuk, madu (pada anak di atas usia 1 tahun), parutan buah, dll. Tidak perlu atau jangan diganti ke bentuk racikan (puyer). Jika anak alergi antibiotika, diskusikan dengan dokter Anda.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia