Terapi Atasi Gangguan Sensori Integrasi



Terapkan cara ini setelah mengetahui anak alami gangguan sensori integrasi.


SENSORI PERABAAN
1. Menyikat tubuh anak dengan sikat khusus (bisa dilakukan di rumah atau tempat terapi). Hanya saja, perlu diperhatikan perbedaan tekanan saat menyikat untuk anak yang hipersensitif (merasa kesakitan meski disentuh normal) dan hiposensitif (tidak merasakan apa-apa meski dicubit atau dipukul).
2. Menyeka tubuh dengan spons yang dibasahi dengan air hangat/air dingin.
3. Memijat.4. Berjalan dengan telapak tangan (harus dibantu oleh terapis berpengalaman).
5. Tidur telentang/tengkurap di atas bola Bobath (bola karet untuk terapi).
6. Bermain dengan bola bergerigi.
7. Bermain playdough

SENSORI PENDENGARAN
1. Kombinasi dengan terapi musik. Untuk anak hipersensitif: Musik lembut ke keras (volume rendah ke tinggi). Untuk anak hiposensitif: Musik keras ke lembut (volume tinggi ke rendah).
2. Bermain bisik-bisik.

SENSORI PENCIUMAN DAN PENGECAPAN
1. Pijat oral (pengecapan).
2. Sikat oral (pengecapan) dengan sikat bertekstur sesuai tahapannya.
3. Menghindarkan anak dari bau-bauan yang tajam.

SENSORI VISUAL
1. Terapi Snoezelen atau terapi stimulasi multisensory berupa gerakan lampu.
2. Kombinasi dengan brain gym (fokus dan konsentrasi kontak mata).
3. Ruangan diberi distraksi. Untuk anak hipersensitif: Dari kosong ke banyak/ berantakan. Untuk anak hiposensitif: Dari
banyak ke sedikit/kosong.

SENSORI PROPRIOSEPTIF
1. Menyikat badan anak.
2. Memijat.
3. Bermain dengan bola Bobath.
4. Mengangkat kursi.
5. Mendorong kursi/benda yang diberi beban (misalnya, g
alon).
6. Merangkak/merayap dengan beban di punggungnya.
7. Mendorong dinding dengan tangan dan kaki bergantian.

 

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia