Jangan Kesal Dulu Saat Hadapi 6 Kejadian Mengejutkan yang Dilakukan Anak




Memiliki anak balita memang tidak mudah. Tahapan eksplorasinya membuat anak selalu mencoba hal-hal baru. Rasa penasaran dan keingintahuan anak terkadang membahayakan, hingga berbagai perilaku yang dilakukannya membuat Anda malu dan kesal.

Tenang Ma, sebaiknya simpan rasa kesal Anda terhadap anak. Ketahui ini terlebih dahulu...

ANAK LEBIH SUKA TIDUR DENGAN PENGASUH
Rasanya pasti, jleb! Namun, jangan terbawa emosi dengan menganggap bahwa anak lebih mencintai pengasuhnya dibanding Anda. Untuk sementara biarkan si kecil tetap tidur dengan pengasuhnya. Tapi kejadian tersebut harus menjadi bahan introspeksi, jangan-jangan kualitas waktu bersama anak kurang.

Jika Anda memang sulit mencari waktu Anda bersama dengan si kecil, lihat sisi positifnya saja; anak dalam pengawasan support system yang baik, sebagai perpanjangan tangan Anda dalam mengurus si kecil. 

KEPERGOK ANAK SAAT ORANG TUA BERHUBUNGAN INTIM
Kaget dan malu! Jika itu terjadi, berusaha tetap tenang dan tidak mengagetkan anak dengan berteriak mengusirnya.  Segera  berbenah diri dan ajak si kecil kembali ke kamar dan damping ia  tidur.  

Jika ia tidur satu tempat tidur, berbaring menghadap ke arahnya,  Tak usah bahas kejadian tersebut keesokan harinya, terutama ketika si kecil tidak bertanya. Relaks saja. 

MENYIBAK ROK PEREMPUAN
Pastinya Anda kaget ketika sedang jalan-jalan di mal, si kecil tiba-tiba menyibak rok seorang perempuan yang sedang berjalan di depannya. Hal yang pertama Anda lakukan adalah minta maaf kepada ‘korban’ dan Anda harus siap jika ia marah kepada Anda.

Selanjutnya Anda bertindak tegas kepada si kecil dengan mengajaknya ke tempat yang agak sepi. Katakan padanya bahwa  tindakannnya membuat orang marah dan Anda sedih “Kamu juga tidak senang, kan, kalau ada  orang menarik celanamu!”

MEMASUKAN HANDPHONE KE DALAM AIR
Nyesek, tentu saja, melihat handphone yang menyimpan koleksi foto dan nomor-nomor penting dihanyutkan anak ke dalam air. Apalagi si kecil tampak tak berdosa, malah memainkan handphone  itu dengan menggerak-gerakkannya seperti perahu. Ya, bagaimana lagi, ia memang belum tahu apa risikonya jika benda itu terendam air.

Memarahinya? Percuma. Tapi, ambil handphone dan tunjukkan bahwa Anda tidak bisa lagi menelepon ayah atau menelepon restoran untuk pesan makanan. Pastikan anak tetap bereksplorasi dan berkembang, tapi pastikan sejak awal Anda selalu menjauhkan benda-benda penting dan berbahaya dari jangkauannya.

MELARANG ANAK MAKAN PERMEN, EH, NENEKNYA MALAH MEMBERIKAN
Kesal tentu saja. Tapi dengan sopan dan tegas katakan kepada Nenek bahwa ia belum boleh makan permen. Misalnya karena Anda dan si kecil telah sepakat hanya makan permen di hari Minggu.

Mintalah permen pada Nenek dan Anda berjanji akan menyimpan  lalu memberikannya sesuai dengan kesepakatan. Tindakan tegas dapat mendisiplinkan anak. Namun ada baiknya Anda berdiskusi dengan Nenek mengenai aturan-aturan yang Anda berlakukan untuk si kecil.

ANAK MENDORONG TEMANNYA
Rasanya ingin marah karena kecewa dan khawatir si kecil mencelakakan orang lain. Namun, tarik napas dan bertindaklah cepat dengan menolong anak yang didorong. Setelah itu, hampiri si kecil dan peluk erat untuk meredakan kemarahannya.  Sebab bisa saja anak berperilaku agresif, karena merasa ‘terancam’.

Misalnya, mainannya diambil tanpa izin. Kemarahan anak biasanya muncul dalam  bentuk  fisik, seperti memukul atau mendorong. Karena ia belum bisa mengukur kekuatannya, ia tidak sadar bahwa kelakuannya itu menyakiti orang lain.

Untuk itu, Anda tak perlu marah, tapi peluk dan setelah tenang  katakan, “Bunda tahu kamu kesal, tapi mendorong teman juga akan membuatnya sakit. Lain kali, kalau kamu tidak suka, bilang saja tidak suka, tidak perlu mendorong.”

Baca Juga:
Anak Belajar dari Tindakan Spontan

 





Video

Lindungi Anak dari Kejahatan Pedofilia


Polling

Jangan Kesal Dulu Saat Hadapi 6 Kejadian Mengejutkan yang Dilakukan Anak

Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia