Kapan boleh masuk prasekolah?

Pada dasarnya, kesiapan setiap anak berbeda-beda. Untuk taman kanak-kanak, kesiapan dinilai dari kemampuan anak mengenal warna, beberapa huruf, menghitung sampai 10, bermain secara kooperatif dengan anak lain, mengerjakan instruksi yang agak kompleks sifatnya, berkonsentrasi dan menaruh perhatian, bisa duduk untuk waktu agak lama, serta mampu menyesuaikan dalam kegiatan rutin harian di sekolah. Juga, anak bisa memahami cerita, memakai baju sendiri, mau terpisah dari orangtua untuk waktu agak lama, bisa mengkomunikasikan keinginannya, dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Jika si kecil kelihatannya belum terlalu siap, bantulah dan diskusikan dengan para guru.

Untuk batita, sekolah yang sesungguhnya adalah sosialisasi, interaksi, memahami dunia di luar rumah, mengenal lingkungan lebih luas, dan mengenal orang lain (selain orangtua dan saudara sekandung). Konkritnya, yang dibutuhkan anak adalah bersosialisasi dengan teman sebaya serta mengenal alam luar. Hal ini tidak perlu dilakukan di sekolah bukan?
 
Yang terpenting, selama anak belum bersekolah, ‘persiapkan’ dengan beberapa hal berikut:

  • Bacakan buku setiap hari dan rangsanglah untuk mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan dongeng yang diceritakan.
  • Kunjungi museum, perpustakaan, taman, kebun binatang, kebun teh, sawah, dan tempat lain, dimana anak bisa ’belajar’ mengenal dunia.
  • Miliki kamus anak dan usahakan agar perbendaharaan katanya meningkat setiap harinya dengan cara menguasai 1-2 dua kata baru.
  • Sediakan buku sesuai usianya. Ia bisa membuka, melihat dan ‘membaca’ sendiri.
  • Batasi menonton TV, sebab ini bukanlah kegiatan yang interaktif!
  • Rangsanglah anak untuk mengajukan banyak pertanyaan seputar dunia di sekelilingnya.
  • Ciptakan suasana ‘belajar’ yang fun. Jangan tuntut anak untuk duduk, menghapal  dan ‘menulis’ di buku ya.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia