Lakukan 6 Hal Ini Bila Anak Bicara Kasar


Tanya:

Apa yang bisa saya lakukan ketika anak usia 3 tahun atau balita suka berkata kasar? - Wuri, Bekasi

Jawab:
Anak sering bereksperimen dengan kata, dan sangat ingin tahu bagaimana orang dewasa akan bereaksi. Hampir semua anak pernah mengatakan atau mengekspresikan kata kasar. Meski begitu, sering kali ia tidak tahu arti kata yang diucapkan. Bisa jadi, ia hanya mencari perhatian Anda, merasa senang atau bangga melihat reaksi ‘kaget’ dan perasaan tidak nyaman orang dewasa akibat perilakunya itu.

Anda bisa mencegah perilaku tersebut, dengan memberi contoh berbahasa yang baik. Anak belajar dari orang tuanya, sebagai orang dewasa pertama di sekitarnya. Jika Mama bisa mengontrol cara bicara, anak akan meniru. Beri kesempatan kepada anak untuk mengungkapkan rasa marah atau kesal kepada orang tua. Hal itu bisa menurunkan kemungkinannya berkata kasar saat marah.

Penting untuk Mama ingat:
Tetap tenang dan kendalikan diri! Tarik napas agar bisa bereaksi dengan tenang dan mengeluarkan nada suara yang ‘normal’. Lalu, perhatikan penyebab anak berkata demikian.

Anda juga bisa melakukan beberapa hal berikut:
- Abaikan, sehingga anak tidak punya alasan mengulang perkataannya. Jangan meneriaki ketika ia mengatakan hal tersebut.

- Daripada menunjukkan reaksi kaget atau terganggu, bersikaplah tenang, dan tanyakan, “Apa yang tadi kamu katakan? Apakah artinya?”

- Mencoba berempati kepada situasi hati anak. Katakan, “Kelihatannya kamu kesal, ya?” dan bantulah menyelesaikan konflik

- Katakan terus terang keberatan Anda. Misalnya, “Mama paham kalau kamu marah, tetapi tidak perlu mengatakan hal itu.” Lantas, jelaskan aturan berbahasa di rumah.

- Jika anak terus menggunakan kata-kata kasar, berikan ia konsekuensi. Misalnya, mengurangi waktu bermainnya. Atau, bila ia berhasil mengurangi kata-kata tersebut, maka Anda memberi ia hadiah (pujian,
pelukan, tambahan waktu bermain, dll.).

- Ajarkan kata-kata lain yang bisa ia gunakan, dan lebih diterima lingkungan.

Konsultan: Yapina Widyawati, M.Psi.
Fakultas Psikologi UNIKA Atma Jaya, Jakarta

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia