Mengasuh Anak Bungsu Agar Tidak Manja


Banyak yang mengatakan, anak bungsu cenderung manja dan punya karakter lebih ‘santuy’. Benarkah begitu?
 
Umumnya, orang tua cenderung bersikap lebih santai pada anak bungsunya. Menurut Kevin Leman, PhD, penulis buku The Birth Order Book: Why You Are the Way You Are, orang tua tidak merasakan kegugupan yang sama dengan saat mengasuh dan mendidik anak pertama, akibatnya anak bungsu tidak akan merasakan ‘pemaksaan’ seperti yang dirasakan saudara-saudaranya. 

Anak bungsu juga cenderung tidak banyak memikul tanggung jawab, sehingga tumbuh menjadi seseorang yang lebih riang, santai, suka bersenang-senang, penuh kasih sayang, ramah, dan mereka suka membuat orang tertawa. Sementara, banyak penelitian mengungkap, orang tua, dalam hal ini Mama Lebih Tegas Pada Anak Sulung.

Cassandra, seorang mama dengan 2 anak, mengakui bahwa dia lebih memperhatikan saat putri sulungnya, Clara, mulai memasuki dunia prasekolah. “Saya selalu bertanya apa yang telah dipelajarinya hari ini di sekolah,” kata Cassandra. Namun, kesiagaan itu menurun saat Owen, putra bungsunya, memasuki dunia yang sama.

Baca juga:  Mengasuh Anak Sulung


Meski orang tua bersikap agak longgar terhadap anak bungsu, ternyata, tidak selamanya menjadi bungsu menyenangkan. Anak bungsu selalu merasa si sulung sebagai seseorang yang lebih dalam segala hal: lebih cepat, lebih pintar, dan lebih mandiri.  “Karena itu, si bungsu juga mungkin akan menonjolkan dirinya dengan sedikit memberontak,” ungkap Frank J. Sulloway, Guru Besar Departemen Psikologi Universitas California, Berkeley California, AS. 

Leman juga sepakat dengan hal itu, ia mengatakan bahwa anak bungsu akan menunjukkan sikap ‘I’ll show them’ kepada orang tuanya, terutama saudara-saudaranya.

Baca juga: Atasi Persaingan Kakak Adik

Model Pengasuhan untuk Anak Bungsu
Anak bungsu sering merasa tidak dianggap serius. Beri dia kepercayaan untuk membuat beberapa keputusan keluarga, seperti mengusulkan menu brunch di akhir pekan, memilih film yang akan ditonton Bersama, atau ke mana harus pergi makan malam (jika kondisi sudah memungkinkan, ya). 

Selain itu, Anda juga perlu mengakui pengalaman pertamanya, sama seperti yang Anda lakukan pada saudara-saudaranya. Misalnya, saat ia berhasil mengikat tali sepatu atau sudah bisa makan dengan rapi tanpa disuapi, umumkanlah hal itu kepada seluruh keluarga juga pada kakek dan neneknya. 

Anda juga perlu memamerkan hasil karyanya sebagai ungkapan rasa bangga Anda. Misalnya, menempel gambarnya di lemari es atau memakai kalung atau gelang buatannya untuk Anda.

Untuk membangun rasa tanggung jawabnya, Anda dapat memberinya beberapa tugas yang mampu ia kerjakan dengan benar. Anda bisa memintanya melakukan hal sederhana, misalnya membantu meletakkan serbet dan peralatan makan lainnya di atas meja, memasukkan pakaian kotor ke dalam mesin cuci, atau mengoleskan mentega dan selai di atas roti tawar. 

Leman menegaskan bahwa anak bungsu akan belajar melakukan pekerjaan dengan baik jika anggota keluarganya tidak berpikiran ia terlalu kecil untuk menangani suatu hal.
 
Baca juga:
Waspada Tanda-tanda Anak Manja
Solusi Hadapi Kakak Adik Bertengkar
Cara Hindari Pertengkaran Kakak Adik
Aturan Saat Kakak-Adik Berbagi Kamar
Mengatasi Anak Cemburu Karena Punya Adik Baru


Topic

#balita #pengasuhan #parenting

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia