Perlukah Cairan Isotonik untuk Anak Aktif?



Banyak anggapan jika minuman isotonik sangat baik untuk menggantikan cairan tubuh anak yang hilang setelah seharian beraktivitas di luar ruangan dan akan mengembalikan kesegaran tubuh anak.

Namun nyatanya,  dr.Aninda Perdana,  B.Med Sc mengungkap fakta jika balita sama sekali tidak memerlukan cairan isotonik. Pasalnya, balita tidak akan melakukan aktivitas fisik berat lebih dari 60 menit.

Dalam kondisi normal, tubuh anak hanya membutuhkan natrium di bawah 2,3 gram per hari, sedangkan klorida di bawah 50 mg. Sehingga anak tidak perlu mengganti cairan tubuhnya dengan minuman isotonik. Minuman isotonik lebih cocok dikonsumsi oleh orang dewasa yang menggeluti olah raga berat.

"Jika seseorang melakukan aktivitas fisik berat lebih dari 60 menit,  yang keluar dari tubuhnya bukan hanya keringat melaikan mineral-mineral dalam tubuhnya ikut terkuras sehingga ia membutuhkan cairan isotonik yang mampu dengan cepat mengembalikan mineral tubuh yang hilang," ungkap dr. Aninda.

Cairan isotonik biasanya diperlukan untuk mengatasi kekurangan air dan mineral di dalam tubuh. Ada beberapa mineral penting di dalam sel tubuh manusia, yaitu Na, K, Cl, Ca, dan Mg. Ca dan Mg adalah ion-ion yang sangat dibutuhkan untuk kontraksi otot.

Selain olah raga berat, diare juga merupakan salah satu faktor seseorang kehilangan cairan dan mineral tubuh. Dalam kondisi ini, anak diperbolehkan mengonsumsi cairan isotonik sesuai anjuran dokter. Dalam jangka panjang, pemberian cairan isotonik secara berlebihan dapat berisiko gagal ginjal dan hipertensi.

European Journal of Nutrition menetapkan, anak usia pra-sekolah (4-6 tahun)  hanya membutuhkan 1.2 liter air mineral perhari yang setara dengan 5-6 gelas air 200 ml. Jika balita melakukan aktivitas yang cukup berat,  maka Anda hanya perlu menambah jumlah air yang diminumnya 2 sampai 3 gelas saja.

dr. Ninda menghimbau para orang tua yang memiliki anak sangat aktif agar lebih memperhatikan kecukupan cairan anak, bukan hanya kebutuhan gizi hariannya saja. "Tambahan air mineral ini akan mengurangi risiko anak dehidrasi dan menjaga kestabilan suhu tubuhnya," tutup dr.Ninda. (Wita Nurfitri)

Baca juga:
Apa Itu Air Isotonik?

 

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia