Trik Atasi Anak Mimisan

Mimisan bukan penyakit, melainkan kondisi akibat pecahnya pembuluh darah di rongga hidung. Tidak sedikit anak yang mengalami mimisan dari waktu ke waktu.

Umumnya, pencetusnya adalah perbedaan suhu udara yang mencolok. Tapi, bisa juga ini karena perbedaan tekanan udara yang mendadak, sering pilek, atau iritasi gas.

Misalnya, pagi atau siang hari, anak bermain di luar ruangan, padahal udara sangat panas atau matahari bersinar terik. Sehabis itu, ia masuk ke kelas yang ber-AC. Jadi, umumnya mimisan tidak berbahaya dan anak tidak akan mimisan lagi setelah lulus SD.

Apa yang harus dilakukan? Mimisan memang tampak mengerikan, namun jarang sekali ada mimisan yang serius. Bahkan, biasanya mimisan berhenti dengan sendirinya. Berikut daftar ’Do’s and Dont’s - nya:

Do:
1. Tetap tenang.
2. Minta anak duduk atau berdiri. Kepalanya didongakkan sedikit ke depan. Kalau sudah besar, minta dia membuang ‘ingus’-nya.
3. Tekan bagian bawah hidung dengan jempol dan telunjuk selama 10 menit. Kalau sudah besar, anak bisa kok melakukannya sendiri. Setelah itu, lepas dan amati apakah perdarahan masih berlangsung. Tindakan penekanan ini bisa diulang sampai 3 kali. Bila perdarahan masih terus berlangsung, hubungi dokter.

Don't:
1. Jangan panik. Kepanikan Anda hanya akan membuat anak merasa cemas.
2. Jangan biarkan ia berbaring atau menengadah ke belakang.
3. Jangan masukkan tisu, kapas atau kain kasa ke rongga hidung untuk menghentikan perdarahan.

Kapan harus cemas dan menghubungi dokter?
1. Jika menurut Anda, perdarahan terlalu banyak (ingat ya, perdarahan dari hidung selalu tampak berlebihan di mata orangtua!).
2. Bila darah berasal dari mulut atau keluar saat anak batuk, atau jika ia muntah dan muntahan berwarna seperti kopi.
3. Anak tampak sangat pucat, berkeringat dingi,n atau kurang berespons terhadap lingkungan.
4.Mimisan sangat sering dan hidungnya sejak lama terasa ’bumpet’ alias tersumbat. Mungkin ini pertanda pembuluh darahnya kecil-kecil dan mudah rapuh.

Haruskah di-rontgen? Kalaupun dibawa ke dokter, belum tentu si kecil harus di-rontgen. Ini karena sebenarnya tidak ada indikasi untuk melakukan hal ini. Tanyakan pada dokter apa indikasi rontgen. Bagaimanapun, ada radiasi saat anak di-rontgen. Katakanlah dokter mencurigai adanya sinusitis sekalipun, rontgen bukanlah tindakan diagnosis yang harus diambil.

Baca juga: Mengapa Anak Bisa Alami Radang Telinga

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia