8 Cara Cerdas Memilih Dokter Anak



Habis melahirkan, bukan berarti semua kecemasan hilang. Membawa makhluk mungil pulang, pasti juga menakutkan. Bagaimana jika si bayi tidak berhenti menangis? Bagaimana jika ASI-nya kurang? Bagaimana kalau kena batuk pilek? Hanya dokter spesialis anak yang bisa menuntaskan semua misteri itu.

Menurut Steven Dowshen, MD, dokter spesialis anak dari Wilmington, AS, menemukan dokter yang pas bisa menghapus separuh kecemasan yang umum dirasakan para orang tua baru, sehingga mereka lebih percaya diri dalam merawat bayinya. Itu sebabnya Anda wajib paham cara memilih sang ahli andalan, supaya tidak banyak kekhawatiran dan makin percaya diri merawat bayi tercinta.

Mira Dip, mama dari Jaza Adjie Alkhairy (2 bulan), mengungkapkan bahwa sampai saat ini ia masih konsultasi dan berobat ke dokter spesialis anak yang sama sejak bayinya lahir. "Belum ada niat buat ganti, karena saya percaya rumah sakit tempat saya melahirkan punya dokter-dokter yang bagus. Tapi, saya juga punya dokter cadangan. Kalau memang dokter langganan sedang berhalangan, tidak masalah konsultasi ke dokter lain, yang penting anak saya bisa ditangani dengan baik," katanya beralasan. Syarat yang paling mutlak buat dokter anak, menurut Mira, adalah komunikatif, sehingga bisa menjelaskan aneka masalah bayi dengan jelas, apalagi buat orang tua baru seperti dirinya. "Satu lagi, dokter juga harus bersedia berbagi nomor ponselnya untuk konsultasi saat keadaan mendesak,” tambahnya

Lain lagi Amy Merissa, mama dari Alexa (17 bulan).
“Dokter anak saya yang sekarang, bukan yang ditunjuk waktu lahir. Karena yang awal kurang komunikatif, saya langsung cari pengganti dari rumah sakit tempat saya melahirkan juga. Dan, kalau dokter itu antreannya panjang, saya tidak keberatan beralih ke dokter lain, apalagi jika kondisinya anak sakit dan perlu penanganan segera," kata Amy. "Syarat utama dokter anak buat saya, tidak keberatan menjawab rentetan pertanyaan, baik saat di ruang praktik maupun via aplikasi chatting. Sebagai ibu baru, saya punya banyak kekhawatiran dan pertanyaan. Sebaiknya, dokter spesialis anak juga tidak buru-buru meresepkan antibiotik, apalagi untuk gejala penyakit ringan."

Baca juga: Mengenal 15 Tipe Dokter Spesialis Anak

Nah, di bawah ini adalah panduan yang bisa Anda ikuti, untuk menemukan dokter anak andalan:

Waktu Terbaik Mulai Mencari
Walaupun biasanya akan mendapat rekomendasi dokter anak sejak bayi lahir di rumah sakit, tidak ada salahnya Anda ‘belanja’ informasi mengenai dokter spesialis anak di rumah sakit tempat Anda akan melahirkan sejak 3 bulan sebelum si bayi lahir. Tanyakan ke pihak rumah sakit, kemungkinan kelak bayi Anda langsung ditangani oleh dokter idaman tersebut.

Pastikan Jam Praktik dan Relasi Dokter
Apalagi jika Anda dan suami sama-sama bekerja, tentunya jam dan lokasi praktik dokter sangat penting. Anda pasti akan senang sekali kalau dokter tersebut praktik di rumah saat pagi hari, tapi pastikan apakah dokter tersebut juga praktik di rumah sakit. Hal ini penting, jika ternyata anak Anda harus rawat inap atau terkena penyakit yang mengharuskan untuk konsultasi dengan dokter spesialis lain.

Suasana Ruang Praktik
Suasana di ruang praktik dokter spesialis anak harus memancarkan kesan ramah anak. Perhatikan pula prosedur mendaftar, cara antre, jumlah antrean pasien, serta cara staf dokter memperlakukan pasien. Jika dokter spesialis anak praktik di rumah sakit umum, pastikan areanya terpisah dari pasien dewasa yang berisiko menularkan penyakit.

Baca juga: Tanda Perlu Ganti Dokter Anak

Refensi Lengkap
Kumpulkan informasi lengkap seputar dokter spesialis anak dengan bertanya pada teman, kerabat, atau perawat di tempat memeriksakan kandungan. Jangan lupa juga browsing di internet. Dokter anak tentunya akrab dengan para mama, dan biasanya mama pun suka berbagi aneka info penting yang menyangkut anaknya.

Bisa Bahasa Anak
Artinya, mengerti, mengenal, dan bisa berkomuni kasi dengan anak, baik secara verbal, maupun sentuhan yang menenangkan. Perhatikan gelagat, gerak tubuh, dan caranya menenangkan saat anak histeris sebelum dan sesudah disuntik, misalnya.

Wawancara Singkat
Lakukan sesi tanya-jawab singkat. Tanyakan kesediaan dokter tersebut menerima konsultasi via chatting di smartphone atau telepon jika penting. Cari tahu pula pendapatnya mengenai pemberian ASI, antibiotik, imunisasi, dan isu-isu seputar perawatan dan pengobatan bayi.

Baca juga: 4 Pertanyaan Ini Sering Diajukan ke Dokter Saat Anak Sakit

Dokter Cadangan
Dokter sibuk? Sudah pasti. Ada kalanya Anda akan kesulitan mendapat jadwal konsul tasi. Kalau sudah begini, Anda wajib punya cadangan. Caranya, bisa minta dokter andalan untuk mereferensikan rekan sejawat, mencari tahu dari rumah sakit tempat dokter tersebut praktik, atau rekomendasi dari forum ibu-ibu di internet. Sangat efektif!

Ramah Biaya
Bohong kalau urusan biaya tidak dipikirkan! Biaya akan selalu menjadi pertimbangan orang tua saat mencari dokter anak yang ideal. Catat dan bandingkan biaya konsultasi, periksa dan obat-obatan antara dokter anak satu dengan lainnya. Jangan lupa masukkan budget biaya administrasi rumah sakit dan tingkat spesialis dokter yang Anda kunjungi. Ingat, tidak selamanya dokter termahal adalah yang terbaik dan paling cocok dengan anak Anda. Manfaat lain dari ‘studi banding’ ini, Anda bisa menyiap kan dana setiap bulan dengan terencana, mengingat di tahun pertama bayi akan ada rangkaian imunisasi wajib.

Baca juga: Komunikasi Lewat Email dengan Dokter Anak






 

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia