Bayi Minum Madu, Amankah?

Tidak ada yang berani meragukan khasiat madu untuk membantu meningkatkan daya tubuh agar terhindar dari aneka penyakit. Madu pun dianggap sebagai vitamin alami atau obat herbal tradisional untuk pereda gejala batuk dan sulit tidur pada anak. Ditambah lagi cita rasanya lezat, sehingga bisa memanjakan lidah. Memang sudah terbukti kehebatan dari madu, salah satu peneliti dari Department of Biological Science. University of Waikoto, Selandia Baru, Peter C Molan, pun menyebutkan zat antibiotik yang terkandung di dalam madu aktif melawan serangan berbagai kuman patogen penyebab penyakit.
 
Namun, tahukan mama, kalau madu bisa menyebabkan keracunan, bahkan berujung kematian pada bayi dibawah usia 12 bulan. Hal ini disebabkan oleh bakteri Clostridium Botulinum yang menyebabkan penyakit infant botulisme. Seperti yang dilansir oleh www.idai.or.id, Dr. Devina Angela dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebutkan Clostridium botulinum adalah bakteri gram positif bersifat anaerob yang dapat ditemukan di dalam tanah, yang dapat terbawa oleh udara. Spora Clostridium botulinum ditemukan juga pada madu. Ada penelitian yang menyebutkan, sebanyak  95% kasus infant botulism terjadi pada bayi berusia 6 minggu hingga 6 bulan.
 
Bakteri botulinum yang masuk ke saluran cerna bayi akan menyerang sistem saraf dan menyebabkan kelemahan otot (hipotonia) tidak hanya di saluran cerna, namun juga diseluruh tubuh bayi. Gejala awalnya ditandai dengan sembelit, selanjutnya tubuh bayi menunjukan kelumpuhan otot yang terlihat dari  lengan, kaki dan leher bayi yang lunglai. Tangisan terdengar lemah, kekuatan sedotan saat menyusu lemah, pupil mata tidak bereaksi terhadap cahaya, kesulitan bernapas dan tangisan yang lemah. Apabila tidak segera ditangani penyakit ini dapat menyebabkan kematian  dalam waktu 24 jam.
 
Hal ini terjadi karena bayi di bawah usia 12 bulan memiliki sistem pencernaan yang belum sempurna. Tidak seperti orang dewasa yang lambungnya telah mampu memproduksi asam yang dapat membunuh bakteri Clostridium Botulinum.

Pusat Pengendalian Penyakit, Asosiasi Pediatri AS sudah menyarankan agar para orang tua tidak memberikan madu pada bayi mereka yang berusia dibawah 12 bulan, baik madu mentah atau madu yang telah diolah. Itu sebabnya di Colorado, AS, dan Inggris mewajibkan setiap perusahaan yang memproduksi madu atau makanan yang mengandung madu, untuk memberi label “Unsuitable for infants under 12 months” (Tidak untuk bayi di bawah usia 12 bulan) pada tiap kemasannya. Berhubung di negara kita belum ada peraturan ini, Andalah yang bertugas menjadi ‘polisi’ si kecil. Berikan sari buah alami untuk alternatif pemanis MPASI-nya.

Bila bayi Anda terlanjur diberikan madu, terlebih jika sudah terlihat gejala keracunan, maka segera bawa si kecil ke dokter. (DEN)

Foto: 123RF

Baca juga:
Jenis & Khasiat Madu
Alasan Madu Tidak Untuk Bayi
Efek Buruk Madu pada Bayi

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia