Infeksi Telinga Tengah, Perlukah Antibiotik?

Bila usia anak Anda di bawah dua tahun, ia rentan terkena infeksi telinga. Dokter harus pasti dulu apakah anak terlindung dari kemungkinan terkena komplikasi, termasuk meningitis dan pneumonia. Anak seusia ini butuh bantuan dalam memerangi infeksi karena sistem kekebalan tubuhnya masih berkembang.


Namun, untuk anak usia dua tahun dan lebih, jangan kaget bila dokter menunda dulu pemberian antibiotika, dan menganjurkan untuk ‘menunggu dan melihat situasi’. Paling-paling anak diberi obat pengurang rasa nyeri untuk menenangkannya. Bila gejala tidak hilang dalam waktu 48 sampai 72 jam, bisa jadi ini saatnya untuk memberi antibiotika. “Risiko terjadinya komplikasi bisa lebih sedikit dengan hanya memantau kondisi anak selama beberapa hari,” jelas Theodore Ganiats, M.D., cochair the AAP/AAFP committee on AOM. Pilihan paling populer yang terus meningkat adalah memberi resep ‘untuk jaga-jaga’. Anda diminta untuk menebusnya hanya bila anak Anda tidak merasa baikan dalam dua atau tiga hari. Seringnya sih, orang tua tidak merasa perlu menebus obat tersebut. Kalaupun ditebus, Anda kan tidak perlu menggendong lagi si sakit ke dokter dan membayar biaya pemeriksaan.


Pendekatan sedikit-lebih-oke seharusnys bukan hanya membantu mencegah resistensi terhadap antibiotika namun juga mengurangi terjadinya efek samping. Tercatat hampir sepertiga anak yang mengonsumsi antibiotika mengalami masalah, seperti ruam, diare, dan infeksi jamur. Tetapi, ada juga sih anak yang betul-betul butuh antibiotika secepatnya, terutama yang sakit parah atau demam tinggi atau merasa luar biasa sakit-tanpa memandang usia. Nah, obat yang paling sering diresepkan adalah amoxicillin, cairan berwarna pink dan beraroma permen karet.


 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia