Kenali Gejala Infeksi Telinga Bayi





 

Infeksi telinga merupakan salah satu penyakit yang umum dialami bayi usia empat hingga enam bulan. Infeksi ini menyerang telinga bagian tengah (daerah sekitar gendang telinga). Gangguan pada telinga bisa mengganggu pendengaran anak kelak.

Yuk, kenali apa saja tanda dan pemicunya disini:

Tanda anak mengalami infeksi telinga:
- Lendir kental dari hidung.
- Demam tinggi.
- Keluar kotoran kekuningan di sudut mata.
- Rongga telinga tampak membengkak dan merah.
- Anak mudah marah dan resah.
- Sering menarik-narik atau mengorek telinga.
- Keluar cairan kekuningan atau putih dari telinga.

Pemicu anak mengalami infeksi telinga:
1. Anak biasa minum susu dari botol dengan posisi berbaring atau hingga tertidur. Posisi ini  membuat susu bisa mengalir hingga eustachian tube dan bagian tengah telinga. Sebaiknya biasakan anak minum susu dengan posisi kepala lebih tinggi dari badannya. Minta anak yang sudah besar duduk tegak, setidaknya 30 menit setelah minum susu.
2. Mengisap empeng, terutama di siang hari. Menurut beberapa ahli, gerakan mengisap yang konstan akan menarik cairan dari hidung dan tenggorokan ke bagian tengah telinga. Empeng juga berpotensi membawa bakteri. Jadi saatnya menjauhkan anak dari empeng.
3. Penelitian menunjukkan anak yang sering terpapar asap rokok lebih mudah mengalami infeksi telinga. Ini karena asap rokok mengiritasi eustachian tube dan melumpuhkan serabut yang disebut cilia yang berfungsi menyapu keluar bakteri pada proses bernapas. Ketika cilia tidak bekerja dengan baik, bakteri, irus dan kuman terjebak dalam saluran pernafasan.
4. Alergen di udara, salah satunya adalah dari hewan peliharaan yang umumnya membawa semacam kulit kering yang mengelupas dari tubuh atau bulunya yang merupakan alergen. Jadi,  jangan biarkan binatang peliharaan masuk ke kamar tidur anak. Jika perlu, lengkapi area bermain dan beristirahatnya dengan membeli air purifier.

Baca Juga:
Dampak Sering Alami Infeksi Telinga

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia