Kulit Bayi Sensitif? Ini Cara Menanganinya!


“Saat baru lahir, kondisi kulit bayi belum berkembang dan belum berfungsi sempurna. Namun, seiring pertumbuhannya, kulit bayi baru lahir akan mengalami perubahan adaptif alamiah secara perlahan.”
 
Hal ini dikatakan dr. Mirawati Setyorini, SpKK., FINSDV, dokter spesialis kulit dan kelamin di RSAB Harapan Kita Jakarta Barat, saat menghadiri peluncuran produk Sensitive Touch JOHNSON’S BABY akhir Agustus lalu.  
 
Namun demikian, ada beberapa bayi yang seiring pertumbuhannya, sensitivitas kulitnya tidak berkurang. Ada yang stagnan, ada juga yang bertambah parah.
 
Memang, seperti apa, sih, kulit yang dikategorikan sensitif? Dr Mirawati menjelaskan, kulit sensitif atau atopic skin merupakan keadaan khusus pada kulit yang menunjukkan adanya tanda-tanda gangguan pertahanan kulit dan sistem imun yang hiperaktif terhadap bahan-bahan iritatif dan alergenik. Kondisi ini biasannya disebabkan oleh alergi pada bayi (udara atau makanan) atau riwayat keluarga.
 
Berikut tanda-tanda kulit sensitif yang biasanya dialami bayi:

  1. Kulit kering.
  2. Sering gatal saat berkeringat atau terkena bahan tertentu.
  3. Sering infeksi mulut.
  4. Bentuk berat dari alergi adalah eksim.
Baca juga: Kondisi Kulit Bayi Baru Lahir

 Perawatan Kulit Bayi
 
Bayi cenderung rewel jika tidak dimandikan. Wajar, Ma, tubuh yang tidak bersih memang menyebabkan kulit lengket  dan itu pastinya sangat tidak nyaman, kan. Nah, supaya bayi Mama tetap ceria dan aktif, perhatikan 4 hal di bawah ini saat memandikan bayi.
  1. Mandi rutin 2 kali sehari.
  2. Air jangan terlalu panas (ideal 37,5-40 derajat selsius)
  3. Sabun yang non-antiseptik, PH Balance (4,5-5,5), hipealergenik, dan noniritatif.
  4. Mengandung emolien atau pelembab.
Namun jika bayi Bunda mengalami tanda-tanda sensitif seperti yang disebutkan di atas, sebelum memeriksakannya ke dokter, coba Mama lakukan beberapa perawatan di bawah ini:
  1. Mandi rutin 2 kali sehari.
  2. Gunakan sabun berpelembab.
  3. Tidak terlalu lama (10-15 menit), mandi rendam maksimal 5 menit.
  4. Pembilasan harus sangat bersih.
  5. Mengeringkan dengan handuk lembut tanpa pewangi dengan menepuk-nepuk.
  6. Harus selalu memakai emolien setelah mandi.
Baca juga: Bagaimana Cara Mengatasi 5 Penyakit Kulit yang Biasa Dialami Balita Ini?

Memilih Pelembab
 
Emolien merupakan lapisan pelindung kulit bayi dari udara, gesekan, dan perubahan fisik yang diakibatkan masalah alergi. Saat memilih emolien, Mama perhatikan beberapa hal di bawah ini, ya.
  • Hipoalergenik dan noniritatif.
  • Dipakai rutin, frekuensi minimal 2 kali sehari.
  • Oles seluruh tubuh segera setelah mandi.
  • Kulit di area terbuka lebih sering dioles ulang.
  • Oles seluruh tubuh segera setelah mandi.
  • Sebelum mengaplikasikannya pada seluruh kulit bayi, uji coba pelembab di bagian belakang telinga untuk menghindari alergi semakin parah (faktor kenyamanan dan keamanan).
  • Bentuk losion ataupun krim(Ester Sondang)
 
 

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia