Mengenal Tanda Lahir Anak

Dari segi penampilan, tanda lahir anak sering menimbulkan masalah. Perlukah Mama khawatir? Yuk, cari tahu jenis-jenisnya:

Hemangioma adalah sekelompok pembuluh darah yang tidak ikut aktif dalam peredaran darah umum, dan muncul di permukaan kulit. Warnanya merah muda, merah cerah, atau merah kebiruan. Biasanya muncul pada minggu pertama pasca lahir bayi. Dalam setahun, tanda lahir ini akan membesar dua kali ukuran semula, lalu stabil. Warnanya akan memudar dan menghilang saat anak sekolah atau puber.

Mongolian spot atau bercak Mongol terjadi akibat terperangkapnya sel pigmen di bagian belakang tubuh bayi saat pembentukan sistem saraf. Warnanya biru, biru hitam, atau abu-abu. Bentuk dan ukurannya bervariasi, ya. Umumnya bercak muncul di sisi punggung bawah, paha belakang, kaki, punggung atas dan bahu. Mongolian spot biasanya memudar seiring pertumbuhan anak, meski ada pula yang menetap hingga dewasa.

Bercak cafe’ au lait berbentuk bintik berwarna cokelat muda atau cokelat tua. Bentuknya tidak teratur dan mendatar pada permukaan kulit dengan ukuran 3-5mm. Lokasinya bisa menyebar di mana saja. Meski tidak berbahaya, Mama mesti berkonsultasi kepada doker, jika terdapat 5 atau lebih bercak dengan diameter lebih dari 5mm. Bisa jadi, itu merupakan pertanda anak menderita penyakit genetik.

Nevus congenital berbentuk berupa tahi lalat berukuran antara 1cm hingga lebih dari 20cm. Warnanya kecokelatan sampai hitam dan kadang diselingi rambut. Jika ukurannya membesar, temui dokter. Mungkin saja, tanda lahir ini berkembang menjadi keganasan.

Akrosianosis berupa bercak kemerahan di permukaan kulit, yang biasanya ditemui pada jari tangan dan kaki. Ketika bayi menangis atau kedinginan, warna bercak akan berubah menjadi kebiruan dan kian jelas. Dibandingkan bayi laki-laki, bayi perempuan lebih sering menga-laminya. Akrosianosis tidak berbahaya dan akan hilang sendiri.

Foto: Foto Search

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia