Ritual Mengubur Ari-ari Bayi Saat Melahirkan di Luar Negeri


Di beberapa suku di Indonesia, ari-ari (plasenta) dianggap sebagai ‘saudara’ atau ‘penjaga’ bayi. Organ inilah yang menjadi jembatan kehidupan bayi. Dia memberikan gizi dan oksigen, mengeluarkan zat/gas yang dibuang, juga sebagai pertahanan. Jelas, kehadiran ari-ari sangat vital bagi bayi dalam rahim. Karena itu, setelah melahirkan, keluarga Indonesia melakukan prosesi khusus untuk menghormati jasa ari-ari, yakni dikubur atau dilarung.

Berbeda dari di luar negeri, ari-ari tidak lebih dari sekadar sampah medis. Bila kita melahirkan di luar negeri dan ingin membawanya pulang, harus meminta secara khusus kepada pihak rumah sakit agar organ itu tidak dibuang. Kathy, yang menikahi seorang warga negara Australia, bersepakat dengan keluarganya menjalankan prosesi penguburan ari-ari sesuai adat Jawa. Saat kelahiran Lachlan di Melbourne, ibu Kathy telah menyiapkan seluruh perlengkapan langsung dari Indonesia, termasuk pot tembikar, kain pembungkus, juga pelita. Membawa pulang ari-ari bukan hal lazim di sana. Namun komposisi masyarakat Melbourne yang majemuk menjadikan petugas rumah sakit terbiasa dengan permintaan-permintaan unik, dan mengabulkannya.

Pungky yang bersuamikan warga negara Perancis juga mengubur ari-ari David di Bangkok, sesuai adat Sunda. Sementara Iin yang tinggal di Amerika, karena kehebohan melahirkan anak pertama, lupa meminta ke pihak rumah sakit. Akhirnya, mereka mengganti prosesi mengubur ari-ari dengan menanam pohon Willow. Menjadi tugas Rya, anaknya, sekarang merawat pohon ‘ari-ari’-nya itu.


 

 





Video

Lindungi Anak dari Kejahatan Pedofilia


Polling

Ritual Mengubur Ari-ari Bayi Saat Melahirkan di Luar Negeri

Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia