Cara Seru Rangsang Selera Makan Anak


Sebenarnya, picky eater pada anak adalah suatu tahapan yang normal, karena pada dasarnya semua anak akan melalui tahapan memilih–milih makanan pada saat usia 2 sampai 3 tahun. Jika anak mengalami kesulitan makan yang cenderung mengarah ke perilaku picky eater, maka Mama perlu mengetahui penyebab utama yang menyebabkan anak menghindari makanan tertentu. Inilah beberapa penyebab yang mungkin memicu perilaku picky eater menurut Lismiyati A M.d. TW, terapis wicara dari Growing Heart Developmental Centre, institusi yang menangani tumbuh kembang anak sampai remaja secara terpadu dan profesional:
  • Faktor sensori, misalnya kurangnya stimulasi input sensori oral, diantaranya rasa, tekstur, dan temperatur sehingga membuat oral tidak peka dengan input tersebut.
  • Si kecil sedang sakit, misalnya pilek atau sariawan. Indera penciuman berhubungan sangat erat dengan nafsu makan, dan 80 persen nafsu makan kita ditentukan oleh penciuman. Tak heran, kan, kalau nafsu makan anak menurun saat pilek? Pengalaman negatif yang pernah di alami si kecil ketika makan, misalnya pernah tersedak ketika makan makanan tertentu atau tekstur tertentu, dan setelah itu kemudian anak mengalami trauma sehingga tidak mau makan makanan tersebut lagi.
  • Faktor medis, misalnya si kecil cenderung merasa kembung atau nyeri setelah mengonsumsi makanan tertentu.
Masalah picky eater yang sifatnya sementara, misal karena anak sedang sakit, tidak perlu terlalu Mama khawatirkan. Namun, jika kebiasaan pilih-pilih makanan ini sudah berlangsung lama, Mama perlu menindaklanjutinya dengan sangat berhati-hati. Jangan pernah memaksa anak untuk makan makanan yang ia tolak. Alih-alih memaksa, gunakan cara-cara kreatif dan seru untuk merangsang selera makan dan keingintahuan anak. Misal:
  • Serba tusuk. Mama bisa memanfaatkan tusuk gigi ataupun tusuk sate untuk menyajikan makanan si kecil. Tusukkan buah, potongan keju, atau potongan sayur (wortel, timun, atau apa pun yang bisa ditusuk) dengan tusuk gigi, dan tambahkan bendera mini di ujung tusuk gigi.
  • Menata makanan layaknya di restoran. Jika anak selalu bersemangat setiap kali diajak makan di restoran, mungkin Mama bisa meniru cara restoran dalam menyajikan makanannya. Misal, menata piring makan anak di atas taplak cantik, menyalakan lilin, menyajikan dessert sesudah makan, dsb.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia