5 Pantangan Ibu Menyusui, Mitos atau Fakta?


Dok. 123RF

Pada masa menyusui mungkin Anda akan sering mendengar mitos-mitos yang sering membuat Anda khawatir pada kesehatan Bayi Anda. Seperti memakai deodorant pada masa menyusui, ataupun larangan minum kopi saat aktif menyusui, akan timbul kekhawatiran ‘apakah akan mempengaruhi produksi ASI saya?’.  Dilansir dari Parents.com mari membahas mengenai mitos-mitos dan faktanya apakah produk yang Anda gunakan mempengaruhi kualitas pasokan ASI Anda?

1. 
Mitos: Anda harus berhenti memakai antiperspirant

Fakta: Anda mungkin pernah mendengar bahwa aluminium merupakan bahan dari penghilang keringat pada antiperspirant, beracun bagi jaringan payudara dan ASI Anda.

"Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa ibu menyusui sebaiknya tidak menggunakan antiperspirant, karena aluminium secara alami biasa ditemukan di lingkungan, sehingga sebagian besar paparan Anda berasal dari makanan, bukan produk kulit, dan hampir tidak ada yang mencapai air susu ibu," menurut Dr. Aimee Abu-Shamsieh, MD, M.P.H., dokter anak dan pengajar klinis pediatri di UCSF Fresno, CA, AS.

Namun, ada baiknya bila Anda mempertimbangkan untuk beralih ke jenis antiperspirant bebas pewangi. Bayi baru lahir akan mudah terdistraksi oleh bau, bila ibu menggunakan wewangian yang menyolok di atas atau di dekat puting susu. Hal ini akan menimbulkan kebingungan pada bayi. Ini bisa menjadi masalah khusus dengan deodoran semprot, karena mungkin melayang ke puting susu Anda dan juga menyebabkannya memiliki rasa ASI yang tidak enak.


2. Mitos: Anda seharusnya tidak menkonsumsi pereda rasa sakit

Fakta: Pereda rasa sakit dan demam seperti ibuprofen, acetaminophen, dan naproxen umumnya aman bagi ibu menyusui. Menurut sebuah laporan penelitian dari American Academy of Pediatrics (AAP), meskipun setiap obat memiliki manfaat dan efek samping, tapi ada beberapa OTC (Over the Counter/obat yang dijual bebas) yang sebaiknya dihindari. Misal, dekongestan dapat menurunkan produksi susu, sementara antihistamin dapat membuat Anda mengantuk dan mengganggu kemampuan Anda.

Disarankan bila sebelum meminum pereda rasa sakit, Anda memeriksakan diri ke dokter terlebih dahulu. Selalu memerhatikan dosis dan obat apa yang Anda masukkan ke dalam tubuh adalah jalan terbaik.


3. Mitos: Anda seharusnya tidak minum kopi

Fakta: "Penelitian menunjukkan bahwa jumlah kafein yang didapat bayi Anda hanya sebagian kecil dari jumlah yang Anda minum," ungkap Dr. Abu-Shamsieh. Namun, tetap pada porsinya, yakni, 1-3 porsi kafein yang dapat membuat Anda terjaga sepanjang hari. Pada dosis yang lebih tinggi (5 cangkir 6 ons atau lebih), kafein dari ASI dapat menumpuk di tubuh bayi, yang akan membuatnya gelisah dan mudah rewel.

4. Mitos: Anda harus mengurangi kalori untuk menurunkan berat badan Anda

Fakta: Menyusui membakar sekitar 500 kalori tambahan per hari. Itu cukup untuk membantu banyak wanita kembali ke berat badan semula. Pastikan Anda mengonsumsi setidaknya 1.800 kalori per hari dan makanan seimbang (banyak lemak sehat seperti avokad dan kacang-kacangan, ditambah buah, sayuran, kacang polong, dan daging tanpa lemak).

Sebaiknya, tunggu diet sampai setelah dua bulan pascapersalinan, saat persediaan susu Anda sudah mapan, dan Anda sudah pulih secara fisik sejak melahirkan. Menurut Dr. Abu-Shamsieh, cara terbaik untuk mengetahui apakah Anda mengkonsumsi jumlah yang tepat adalah mendengarkan tubuh Anda dan makan sesuai dengan rasa lapar Anda.


5. Mitos: Anda bisa mengonsumsi alkohol selama Anda memompa dan membuangnya

Fakta: Hati-hati, Ma, sejumlah kecil alkohol yang Anda konsumsi (yang terdapat pada makanan sekali pun) memang masuk ke dalam ASI. Ini bisa mengubah rasa ASI Anda, hal ini menyebabkan Anda membiasakan bayi Anda dengan rasa alkohol, kata Julie Mennella, Ph.D., biopsikolog perkembangan di Monell Chemical Senses Center, di Philadelphia, AS.

Selain itu konsumsi alkohol juga dapat mengurangi produksi ASI. Lebih buruknya lagi, menurut Laura Riley, M.D., direktur persalinan dan persalinan di Massachusetts General Hospital. alkohol adalah neurotoxin yang dapat memengaruhi perkembangan otak bayi.
Demi alasan kesehatan, sebaiknya selama Anda dalam masa menyusui, hindari mengonsumsi alkohol walaupun sedikit sekali pun sampai masa laktasi Anda selesai. 

(Debora Darmawan)


Baca juga: 4 Cara Menyusui Bayi Saat Puting Lecet

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia