7 Langkah Aman Anak Main di Air


Saat akhir pekan atau liburan, sangat menyenangkan jika menghabiskan waktu bersama anak dengan mengajaknya bermain ke pantai atau kolam renang. Namun, tahukah, Ma? Di lokasi tersebut terdapat risiko yang membahayakan anak, bahkan dapat mengancam nyawa bila pandangan Anda terlepas dari anak sekejap saja. Supaya hal demikian tidak terjadi, berikut tip yang bisa Anda lakukan agar anak aman berenang atau bermain air di pantai dan kolam renang:

1.    Selalu awasi anak saat ia sedang berada di air
Menurut Lois Lee, M.D., MPH., dokter ahli di Rumah Sakit Anak di Boston, AS, "Anak bisa saja mendadak tenggelam tanpa diketahui hanya dalam hitungan 25 detik. Bahkan di dasar air yang dangkal atau di kolam renang bayi." Anak yang belum punya pengalaman berenang perlu pengawasan ketat ketika mereka bermain di sekitar kolam atau pantai. Ini untuk berjaga-jaga saat anak kelelahan dalam air, tidak kuat berenang , dan akhirnya panik. Jangan mengasumsikan Anda akan mendengar dia berteriak atau memukul-mukul air ketika dia butuh bantuan. Itu hanya terjadi di film! Faktanya, kebanyakan anak dan orang dewasa tenggelam secara tiba-tiba tanpa mengirimkan tanda-tanda terlebih dahulu.

2.    Abaikan ponsel Anda
Buat aturan dengan diri Anda sendiri. Ketika sedang berada di kolam, danau, atau pantai, matikan ponsel dan letakkan di tempat yang sulit untuk dijangkau. Anne Beasley, M.D., pakar kesehatan anak di Rumah Sakit Anak Phoenix mengatakan, "Jika Anda mendengar dering sms kemudian membukanya selama 5 detik, waktu tersebut sudah cukup lama bagi seorang anak untuk dapat tenggelam. Namun, bukan berarti Anda harus meninggalkan ponsel di rumah. Akan lebih baik jika tetap membawanya untuk berjaga-jaga jika dalam keadaan darurat.”

3.    Jangan mengandalkan mainan pelampung
Tidak salah jika Anda memberikan mainan pelampung untuk anak, namun Anda juga harus menemaninya di air. Jangan memberikan anak mainan ekor duyung. Ini akan menyebabkan kaki anak terperangkap di dalam air, sehingga tidak dapat berenang ke permukaan. Sebenarnya, alat pelampung yang memenuhi standar keamanan hanyalah life jacket. Dan ini baik untuk dipakai anak selama ia berada di air.  Simpan semua peralatan berenang jika tidak digunakan, agar anak tidak tergoda untuk menggunakannya saat Anda tidak ada.

4.    Daftarkan anak di kelas berenang
Idealnya, di usia berapa anak belajar berenang? Akademi Pediatrik Amerika (AAP) merekomendasikan semua anak berusia 4 tahun ke atas untuk berlatih berenang. Namun, ini bukan berarti keamanan anak terjamin sepenuhnya. Semua balita dan pra sekolah, tetap membutuhkan pengawasan selama berada di kolam.

5.    Jadikan anak berusia lebih tua sebagai penjaga
masukkan anak dalam sistem pertemanan. Pasangkan anak dengan teman atau saudara, dan beri mereka penjelasan bahwa masing-masing anak bertanggungjawab mengetahui di mana posisi temannya. Langkah ini hanya sebagai support system, bukan memindahkan tanggung jawab penjagaan Anda kepada teman anak.

6.    Ajarkan anak aturan mainnya
Untuk memudahkan Anda, ingatkan anak tentang 5 hal ini: tidak lari di sekitar kolam, tidak menyelam (bahkan di permukaan yang dangkal), tidak mendorong teman ke dalam kolam, tidak menarik teman di dalam air, dan tidak berenang tanpa pengawasan orang dewasa.

7.    Pelajari cara memberi “CPR” atau napas bantuan
Jika hal darurat terjadi, dan Anda harus memberi pertolongan pada korban tenggelam, amalkan CPR sambil menunggu ambulan datang. Raba bagian jantung, jika seolah berhenti berdetak, usahakan untuk mengalirkan darah ke otak. Ini akan menghindari hal lebih buruk yang mungkin saja terjadi. Menurut Dr. Beasly, “Seluruh orang tua di dunia seharusnya diberi pelatihan CPR.” Anda dapat memperoleh pelatihan tentang ini dari Palang Merah Indonesia atau rumah sakit yang berkaitan. Namun, jika Anda belum mengerti sama sekali soal CPR, cobalah memberi tekanan pada dada 100 kali per menit, tanpa memberikan napas bantuan. Walaupun langkah ini sederhana, melakukannya saat keadaan darurat, adalah lebih baik daripada tidak sama sekali.



 

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia