7 Langkah Tangkal Berita Hoax


Jangan menganggap berita hoax itu hanya salah satu cara mengolok-olok belaka. Menurut Jennifer Golbeck, Asisten Profesor Ilmu Informatika juga Direktur Social Intelligence Lab di University of Maryland and Northeastern University, bahaya dari sebaran berita hoax dapat mengacak-acak kehidupan berbangsa dan bernegara. Ungkapan Golbeck ini berdasarkan kasus yang diangkat media massa New York Times tentang kicauan seorang profesional terpandang yang menyebarkan berita palsu bahwa ada sekelompok demonstran yang dibayar untuk menghadang Donald Trump saat akan menghadiri rapat di Austin, Texas, Amerika Serikat. Kicauan ini kemudian dibagikan 16.000 kali di Twitter dan lebih dari 350.000 kali di Facebook. Bayangkan bila kicauan semacam inilah yang menyebabkan seseorang akhirnya mengambil sikap yang salah di kehidupan nyata. Atau lebih buruk lagi, menyebabkan chaos di negara kita.

Masih menurut Golbeck, menghadang serbuan berita hoax tak bisa sekadar mengharapkan dari peran aktif pemerintah dan hukum yang berlaku. Masih banyak sudut remang-remang yang tak terlihat oleh pemerintah di dunia maya, oleh karena itu kita lah yang sebaiknya mulai menyortir berita hoax saat menemukannya. Menurut www. stopfake.org, bila kita menemui berita yang menyulut emosi, sebaiknya lakukan ini dulu.
  • Baca berita tersebut hingga tuntas terlebih dahulu? Cek apakah berita tersebut juga disebarkan media lain yang tepercaya.
  • Pastikan sumber berita tersebut memang sumber berita terpercaya yang biasa dibuka dan bukan sumber palsu yang bernama mirip.
  • Tahu berita tersebut dapat dipastikan lokasi kejadiannya.
  • Pastikan berita tersebut belum pernah dilaporkan dengan lokasi dan peristiwa yang berbeda sebelumnya.
  • Temukan bukti kuat yang mampu mengklaim kebenaran berita tersebut.
  • Pertanyakan kemungkinan maksud lain dari berita tersebut.
  • Jika menemukan kejanggalan, laporkan berita tersebut sesuai mekanisme yang sudah disediakan, seperti yang Facebook, Twitter dan Google telah fasilitasi.
Foto: pixabay 

Baca juga : Cara Menyaring Berita Negatif untuk Anak 

 

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia