Apa Bedanya Mioma, Kista dan Endometriosis?



Mungkin Anda sering mendengar istilah moima, kista dan endometriosis namun tak cukup jelas apa perbedaan dan masalah yang ditimbulkannya. dr. Muhammad Dwi Priangga, Sp.OG dari Bamed Women's Clinic akan mengupas tuntas 3 ganguan yang sering meresahkan kaum hawa.

Apa, sih, bedanya mioma, kista dan endometriosis?
Mioma: Benjolan yang tumbuh abnormal di jaringan otot rahim yang membentuk tumor jinak.

Kista: Benjolan berdinding tipis berisi cairan atau jaringan padat yang berasal dari indung telur/ ovarium. Kista dapat terletak di mana saja seperti di hati, otak dan ginjal. Namun yang paling sering didengar oleh masyarakat adalah, kista ovarium.

Endometriosis: Di dalam rahim ada jaringan endometrium sebagai pelapis sisi dalam rahim ketika janin melekat saat kehamilan dan akan luruh saat menstruasi jika kehamilan tidak terjadi. Endometriosis terjadi ketika jaringan yang seharusnya luruh justru menempel dan tumbuh di dalam atau di luar ovarium.

Apa saja gejala-gejalanya?
Mioma:Tergantung ukuran dan letak mioma. Bisa tidak bergejala sampai terasa nyeri di panggul, rasa penuh di bagian perut sehingga panggul dan saluran indung telur terasa ditekan, konstipasi, dan gangguan perdarahan saat tidak dalam periode menstruasi.

Kista: Terasa nyeri saat buang air kecil, sering buang air kecil, siklus menstruasi yang berubah, perut kembung dan juga bisa mengalami mual dan muntah seperti saat sedang hamil.

Endometriosis: Gejala yang di tunjukkan biasanya hampir sama, untuk sebagian yang mengalami gangguan endometrosis akan merasa nyeri panggul yang lebih hebat selama menstruasi, sakit saat berhubungan intim dan sakit saat buang air besar.

Di usia berapa biasanya wanita mengalami gangguan ini?
Mioma, kista dan endometriosis biasa muncul di usia reproduktif dan akan hilang saat menopause. Namun Anda harus waspada jika kista justru muncul pada usia anak-anak atau menopause, karena bisa dicurigai sebagai kista yang ganas.

Apa sebab munculnya gangguan ini?
Mioma: Umumnya penyebab munculnya mioma teridentifikasi karena pengaruh hormon, saat tubuh sangat sensitif terhadap esterogen atau progesteron dan pengaruh genetik.

Kista: Dipengaruhi oleh ketidakseimbangan hormon androgen dan estrogen yang dimiliki wanita akibat makanan yang banyak mengandung lemak, kolesterol tinggi, dan gula.

Endometriosis: Endometriosis terjadi saat darah menstruasi masuk kembali ke dalam saluran telur dengan membawa jaringan endometrium yang kemudian menetap dan tumbuh di dalam atau di luar rahim.

Apakah nyerinya sama seperti saat menstruasi?
Nyeri yang dirasakan wanita yang memiliki mioma atau kista akan lebih besar dibandingkan dengan saat menstruasi. Ini karena ukuran benjolan yang semakin membesar namun tidak berhubungan dengan siklus menstruasi itu sendiri.

Sedangkan endometriosis berhubungan dengan menstruasi dan bila muncul terus menerus bisa mengganggu kualitas hidup.

Baca juga: Segera Bebaskan Diri dari Nyeri Haid

Apakah harus selalu dioperasi?
Mioma: Bila tidak ada gelaja yang dirasakan dan tidak ada keluhan lain seperti infertilitas maka operasi tidak diperlukan. Pengecekan ukuran mioma bisa dilalukan dengan laparoskopi saat ukuran belum terlalu besar.

Kista: Pada umumnya ukuran di bawah 4 cm akan pecah dengan sendirinya sehingga tidak perlu dilakukan tindakan operasi.

Endometriosis: Jika ukuran benjolan sudah lebih dari 4-5 cm maka operasi bisa dilakuan. Namun aturan tersebut tidak mutlak, jika pada kasusnya endometriosis mengganggu infertilitas maka ukuran kecil pun harus diangkat. Laparoskopi adalah jenis operasi yang biasa dilakukan karena dapat melihat kelainan yang mungkin muncul pada endometriosis.

Adakah alternatif pengobatannya?
Pengobatan alternatif untuk mioma dan endometriosis bisa dilakukan secara hormonal dengan pemasangan IUD. Berbeda dengan kista, apabila ukurannya sudah melebihi 5 cm maka sebaiknya dioperasi saja.

Apakah mempengaruhi kesuburan?
Mioma: Tergantung ukuran dan tempat tumbuhnya. Jika mioma menonjol ke rongga rahim, maka ini dapat mengganggu proses melekatnya janin ke dinding rahim.

Kista: Bila ukuran besar maka bisa mengganggu kesuburan.

Endometriosis: Sangat mempengaruhi kesuburan, karena akan merusak cadangan sel telur ovarium. Semakin lama seorang wanita mengalami endometriosis, akan semakin turun kesuburannya.

Baca juga: Kenali 3 Siklus Kesuburan Agar Cepat Hamil

Bagaimana dampaknya pada kehamilan?
Mioma: Ada beberapa jenis mioma yang berdampak pada kehamilan, yaitu mioma submukosum atau mioma berada di bawah endometrium dan menonjol ke dalam rongga rahim. Ini bisa menimbulan keguguran atau kelainan letak janin (sungsang).

Kista: Bila ukuran kista yang tumbuh pada batang ovarium besar dan padat ada kemungkinan untuk terpuntir. Puntiran tersebut menghalangi sirkulasi darah ke kista terhalang yang menyebabkan nyeri luar biasa. Ini juga dapat menimbulkan kelainan letak janin.

Endometriosis: Pada umumnya penderita endometriosis sulit hamil. Jika mereka berhasil hamil maka dampak pada kandungan tergantung ukuran benjolannya. Benjolan yang besar dapat menyebabkan kelainan letak pada janin. Selain itu kista juga bisa pecah atau terinfeksi akibat penekanan rahim yang semakin besar.



 

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia