Aturan Berbisnis dengan Teman

Bisnis bersama teman memang tampak menyenangkan karena dikerjakan bersama orang terdekan Anda. Namun tidak jarang akhirnya hubungan pertemanan yang harmonis berubah menjadi perselisihan hubungan kerja. Bagaimana supaya tidak berakhir dengan permusuhan?

Perbedaan pendapat dalam menjalankan bisnis, wilayah kewenanangan, masalah keuangan adalah hal-hal rawan. Buat aturan mainnya dengan jelas agar bisnis bersama sahabat tetap langgeng.

Pembagian tugas, Bila berbisnis sendiri, keuntungan yang didapatkan otomatis masuk ke kantong sendiri. Namun semua porsi kerjaan harus kita lakukan sendiri dan semua keputusan pun harus diambil sendiri. Buatlah kesepakatan dan perjanjian tentang pembagian tugas dan pembagian hasil sebelum memulai bisnis, sehingga hasilnya merupakan kesepatan yang didapatkan dari hasil pemikiran jernih dan sesuai dengan keinginan masing-masing pihak.

Pembagian hasil, Pembagian hasil atau keuntungan menjadi hal yang paling sensitif dibicarakan ketika berbisnis dengan teman. “Walaupun merasa sungkan, Anda tetap perlu membahasnya,” tegas Lili Pratiwi, konsultan dari MRE Financial & Business Advisory.

Bila rekan bisnis anda hanya sebagai investor dan anda yang menjalankan bisnisnya, pembagian hasilnya bisa 50-50. Bila anda mengeluarkan modal dan juga menjalankan usaha, Anda berhak mendapatkan pembagian yang lebih. Pembagian hasil terikat dengan pembagian job description. Tentu saja, siapa yang memegang peranan penting dan mengemban tugas yang lebih banyak, berhak mendapatkan porsi pembagian yang lebih besar.

Risikonya, Hubungan pertemanan memang tidak selalu langgeng. Hanya saja, jika sudah menyangkut urusan bisnis maka pertengkaran harus disikapi dengan baik supaya tidak akan mengancam jalannya usaha. Tidak mau hubungan pertemanan Anda berakhir karena pertengkaran dan modal yang Anda tanamkan hilang karena bisnis tidak berlanjut, kan, Ma?

Sering-seringlah berdiskusi dengan teman Anda untuk membahas business plan, progress report, pembagian modal, keuntungan, pembagian porsi kerja dan juga membahas bagaimana cara menanggulangi jika terjadi kerugian. Seringkali Anda menganggap remeh dan akan saling mneyalahkan begitu muncul masalah. Jika sudah ada kesepakatan, fokus saja pada wewenang dan tugas kerja masing-masing. (Dana Pitasmara/Foto: dok. Feminagroup)

Baca juga: Buka Facebook & Twitter di Kantor, Ada Etikanya

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia