Aturan Minum Susu Segar


Selain minim pengolahan, keunggulan lain susu segar adalah bebas pengawet. Tapi, masih banyak mama yang meragukan fakta ini, mengingat cukup lamanya umur simpan susu segar yang diproses dengan UHT. Penjelasannya begini: Susu segar yang telah diproses dengan teknologi UHT, biasanya dikemas dengan menggunakan teknologi aseptis, yang pada prisinsipnya adalah kombinasi proses pemanasan (misalnya proses sterilisasi) untuk menghasilkan produk steril; lalu produk yang sudah steril tersebut dikemas dalam kemasan steril (terlebih dulu disterilisasi) dalam suatu ruangan yang steril, sehingga dihasilkan produk akhir yang setril. Inilah yang membuat produk susu segar akhirnya bisa memiliki umur simpan yang cukup panjang tanpa harus menambahkan pengawet ke dalamnya.

Meski sering kali dikemas dalam bentuk handy (mudah dibawa) yang membuatnya siap minum kapan saja, anak juga perlu dibatasi mengonsumsi susu segar. Rekomendasi konsumsi susu segar untuk balita adalah 400 – 600 ml per hari, dengan batas maksimal yang dianjurkan adalah 720 ml per hari. Baik susu pasteurisasi maupun susu UHT yang kemasannya telah dibuka, harus segera dihabiskan dan tidak boleh disimpan untuk dikonsumsi lagi nanti. Hal ini karena susu telah kontak dengan udara luar dan berisiko tercemar. Pastikan juga tidak terjadi kerusakan pada susu segar yang akan dikonsumsi. Biasanya, kerusakan pada susu segar sangat mudah dideteksi secara visual. Ciri utama yang umum terjadi adalah kemasan menggembung akibat tumbuhnya mikroba pembusuk yang memfermentasi susu dan menghasilkan gas CO2.Kerusakan juga ditandai dengan timbulnya bau dan rasa yang masam, serta tekstur yang telah mengental.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia