Bos Perempuan VS Bos Laki-laki

Ada beberapa perbedaan karakter antara atasan laki-laki dan perempuan yang membuat karyawan nyaman atau justru tidak betah.

Berdasarkan polling yang dilakukan onepoll.com, sebagian besar pekerja perempuan ternyata lebih suka bekerja dengan atasan laki-laki dibandingkan atasan perempuan. Dalam buku Why Men Can’t Listen and Women Can’t Reads Maps karangan Barbara and Allan Pease juga disebutkan bahwa terdapat perbedaan dalam cara memimpin antara laki-laki dan perempuan ternyata. Apa saja?

Atasan perempuan
Positif
1. Lebih berempati. Karena sesama perempuan, cenderung bisa memaklumi saat Anda harus meninggalkan kantor untuk alasan keluarga.

2. Tidak perlu khawatir ada pelecehan seksual di kantor.

3. Lebih baik dalam mendelegasikan tugas maupun menjelaskan jobdesc.

4. Lebih sering memberi pujian pada bawahannya dan merupakan pendengar yang baik.

5. Bisa membicarakan banyak hal dalam satu waktu. Mereka bisa menyampaikan visi, misi, dan keadaan perusahaan lengkap dengan cerita mengenai perasaannya terhadap perusahaan tersebut.

Negatif
1. Seringkali, melibatkan emosi dalam pekerjaan.

2. Cenderung sering terpengaruh mood dan kerap membawa permasalahan pribadi ke kantor.

3. Lebih senang membicarakan masalah perasaan dan segala lika-likunya (meskipun di luar jam kerja!)

Atasan laki-laki
Positif
1. Lebih logis dan profesional.

2. Jarang menggunakan emosi. Memberi hukuman sesuai dengan tingkat kesalahan.

3. Lebih baik dalam membuat keputusan dan juga memiliki visi yang lebih baik dalam menjalankan bisnisnya untuk jangka panjang.

4. To the point dan tidak bertele-tele.

5. Lebih banyak bicara fakta. Rencana kerja dan strategi perusahaan pasti menjadi prioritasnya.

Negatif
1. Lebih rentan dengan isu penganiayaan dan pelecehan seksual. Paling tidak, rawan menimbulkan gosip tak sedap.

2. Lebih senang bawahan perempuan yang mudah diatur dalam menjalankan tugas, daripada yang terus bertanya. (Dana Pitasmara/Foto: dok. Feminagroup)

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia