Cegah Stroke dengan Meraba Nadi Sendiri


 
Penderita Fibrilasi Atrium (FA)  atau kelainan irama jantung, berisiko tinggi mengalami stroke. FA yaitu gangguan sinyal listrik pada serambi jantung sehingga bergetar dan tak berfungsi dengan baik. Pada keadaan seperti ini, darah terkumpul di atrium dan membentuk bekuan darah yang dapat lepas dan menuju ke otak sehingga berakibat stroke. Kelumpuhan merupakan bentuk kecacatan yang sering dijumpai pada kasus stroke dengan FA.

Sekitas 37% penderita FA berusia kurang dari 75 tahun, stroke iskemik merupakan gejala pertama yang didapati. Di Indonesia sendiri kasus kelumpuhan akibat FA terjadi di usia produktif, yaitu di bawah usia 60 tahun. Kelumpuhan dalam berbicara atau kesulitan dalam berbicara  biasanya terjadi karena FA.

Untuk mencegah stroke dengan penanganan FA secara tepat, mari lakukan MENARI (Meraba Nadi Sendiri). Metode ini bisa dilakukan secara mudah dan di mana saja. Berikut langkah-langkahnya:

Carilah letak nadi
Letakkan dan tekan ujung jari telunjuk dan jari tengah di pergelangan tangan di bawah ibu jari. Meraba nadi juga bisa dilakukan di bagian tubuh lainnya seperti pada lipatan belakang lutut, lipat paha, atau sisi batang tenggorokan.

Hitung jumlah denyut
Ketika sudah menemukan letak denyut nadi Anda, hitunglah jumlah denyut nadi normal 6-8 denyut per 10 detik. Untuk per 60 detik maka berdenyut 60-95 kali. Perhatikan juga keteraturan dari irama denyut jantungnya. Jantung yang normal akan selalu sama detak jantungnya tanpa terjadi perubahan irama.

Meraba nadi sendiri ini dapat dilakukan setiap hari pada pagi hari, bila Anda menemukan irama nadi yang tidak teratur segera konsultasikan ke dokter untuk penanganan yang tepat.(Debora Darmawan)

Baca juga: 
Hamil dengan Gangguan Jantung, Mungkinkah Diteruskan?
foto pixabay.com

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia