Deteksi Kanker Payudara Gratis dengan Mobil Mamografi


Angka kematian pada penderita kanker di Indonesia masih tinggi. Setidaknya fakta ini terbaca dari data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2013 yang mencatat prevalensinya sebanyak 1,4 per 1000 penduduk atau sekitar 347.000 orang. Sedangkan di seluruh dunia, hingga saat ini tercatat 8,2 juta orang meninggal akibat kanker setiap tahunnya. Angka ini mengalami peningkatan dari tahun 2008 yang berkisar pada angka 7,6 juta. Lebih jauh lagi, pada tahun 2025 nanti, data ini diprediksi akan semakin meningkat menjadi 11,5 juta.

Jika menyorot pada salah satu jenis kanker, ternyata kanker payudara menempati urutan tertinggi penyebab kematian di Indonesia. Yakni sebanyak 21,5 per 100 ribu dan yang sangat disayangkan adalah 70% di antaranya baru diketahui ketika telah stadium lanjut, dimana upaya pengobatan menjadi lebih sulit dilakukan dan memerlukan waktu yang panjang.

Ada beberapa faktor penyebab kanker payudara. Di antaranya faktor genetik yang mencakup riwayat keluarga, keturunan, haid terlalu dini (sebelum usia 12 tahun), menopause terlambat (sesudah 50 tahun), tidak punya anak atau memiliki anak pertama di usia 30 tahun lebih, dan pernah melakukan terapi radiasi di wilayah dada.  Selain itu, terdapat juga faktor gaya hidup dan lingkungan. Terbiasa mengonsumsi minuman beralkohol, tidak menyusui, terapi hormon dan segala yang berkaitan dengannya, menjadi poin penyumbang seseorang terserang kanker payudara.

Keterlambatan deteksi kanker payudara disebabkan karena pada stadium awal, penderita tidak merasakan sakit. Ditambah lagi rendahnya kesadaran perempuan Indonesia untuk memeriksakan payudaranya. Hal ini tidak hanya terjadi di kalangan masyarakat dengan tingkat pendidikan dan ekonomi rendah, tetapi juga mereka yang berpendidikan tinggi dan mapan. Padahal apabila sel kanker pada payudara dapat terdeteksi sedini mungkin, akan lebih mudah diatasi.

Yayasan Kanker Indonesia (YKAI) yang prihatin dengan keadaan ini, meluncurkan mobil mamografi yang bertugas menyediakan pemeriksaan payudara secara gratis. Menurut Ibu Linda Agum Gumelar, selaku salah satu pendiri YKAI, yang dijumpai pada kesempatan diskusi panel terkait kanker di RSPAD 7 September lalu, “Kami melakukan tindakan ‘jemput bola’, keliling Jakarta, ke pasar-pasar, dan daerah-daerah yang jauh untuk memudahkan kaum perempuan yang ingin memeriksakan payudaranya. Ini sesuai dengan keinginan pengurus YKAI yakni menekan angka penderita kanker payudara stadium lanjut.”

Lebih lanjut Ibu Linda menyampaikan bahwa pemeriksaan kanker payudara melalui mobil mamografi ini, bekerja sama dengan tim dokter dari rumah sakit Dharmais dan sekali jadwal pemeriksaan, dibatasi sebanyak 50 peserta. Mobil mamografi ini sudah dioperasikan sejak tahun 2013 dan hingga kini tidak hanya menjangkau wilayah Jakarta, namun telah mengantongi izin hingga ke daerah Jawa Barat. Selain memberikan pemeriksaan secara cuma-cuma ke berbagai daerah, mobil mamografi ini juga menerima permintaan pemeriksaan ke kantor-kantor maupun instansi.

Data pada tahun 2015, sejak Februari hingga Desember, mobil mamografi telah memeriksa sebanyak 3427 orang. Hasilnya, ditemukan tumor jinak pada payudara 428 orang dan curiga ganas pada 47 orang. Sebagai gambaran untuk Anda, Ma. Selama pemeriksaan mamografi, payudara ditekan oleh dua alat yang berbentuk piringan selama beberapa detik untuk mendapatkan paparan yang jelas mengenai kondisi payudara. Jika akan melakukan pemeriksaan ini, disarankan tidak menggunakan deodoran, krim, maupun bedak di ketiak.

Mengingat payudara merupakan organ tubuh yang vital untuk setiap wanita, menjaganya agar tetap sehat dan terhindar dari kanker perlu dilakukan. Jika Anda menjumpai keadaan yang tidak lazim pada payudara Anda, segera konsultasikan ke dokter untuk memperoleh penanganan yang tepat.

Beberapa keadaan payudara yang perlu menjadi perhatian Anda - seperti yang dikutip dari Yayasan Kanker Payudara Indonesia - adalah:
  1. Terdapat benjolan ketika Anda meraba payudara. Awalnya terasa kecil dan melekat di bawah lapisan kulit, tapi lama-kelamaan ukurannya semakin membesar
  2. Lapisan kulit di sekitar payudara terasa tebal
  3. Perubahan ukuran dan bentuk payudara. Walaupun keadaan ini juga terjadi pada saat menstruasi, tapi pada gejala kanker payudara, perubahan ini nampak signifikan
  4. Kulit di sekitar payudara mengerut
  5. Keluar cairan dari puting susu. Pada kondisi yang lebih parah, tidak lagi berupa cairan tetapi darah.
  6. Payudara terasa nyeri. Umumnya ini terjadi ketika sel kanker telah membesar atau pada stadium lanjut.
  7. Pembengkakan lengan atas
  8. Teraba benjolan di ketiak atau leher. (Alika Rukhan)
 
 

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia