Diet Ketogenik Cara Sehat Menurunkan Berat Badan?

 
Diet jenis ini pertama kali dikenalkan oleh dua orang profesor asal Prancis dan Italia.

Kunci dari diet ketogenik ini adalah mengatur pola makan rendah karbohidrat dan memanfaatkan lemak sebagai sumber energi utama.

Tujuannya adalah membuat tubuh ketosis, yakni kondisi di saat tubuh tidak mendapat cukup energi dari karbohidrat, sehingga mengambil keton sebagai bahan bakar sumber energi. Dalam menjalankan diet ketogenik,

Edwin Lau, yang merupakan praktisi kebugaran, menjelaskan bahwa seseorang akan mengalami kekurangan karbohidrat dan gula dalam sistem metabolismenya. Sehingga, tubuh memecah asam lemak dan trigliserida untuk membentuk keton sebagai sumber energi.

Proses itulah yang kemudian disebut dengan ketogenesis.

Dengan memanfaatkan lemak padat dan cair, protein berlemak, serta menjauhi segala jenis karbohidrat termasuk produk tepung, makanan kemasan, dan bahkan beberapa jenis buah, secara otomatis kondisi gula darah akan selalu rendah, sehingga tubuh berada di dalam status ketosis.

Untuk membuat tubuh lebih cepat masuk ke kondisi ketosis, aturan utamanya adalah menghilangkan konsumsi karbohidrat dalam segala bentuk. Hal ini bisa dilalui secara bertahap atau seketika.
 
“Jadi bisa dibilang pelaku diet ini harus bisa mengerti mengenai nutrisi dan kandungan makanan serta minumannya. Sebaiknya mengonsumsi makanan dan minuman yang dimasak sendiri setiap hari,” tambah Edwin.

Dalam diet ini, selain karbohidrat, segala bentuk gula, sirup, produk tepung, makanan olahan, soft drink, liquor, kue, jajanan, snack ringan, buah cair dan manis, makanan tinggi transfat, serta minyak dan lemak olahan pabrik, sangat pantang dikonsumsi.

Baca juga:
Salah Kaprah Makna Diet

Hal ini dikarenakan dapat mengacaukan proses ketogenesis dan membuat diet ini tidak efektif.

Edwin sendiri mengaku ada banyak kekurangan dan bahaya dalam diet ini, sama seperti diet ekstrem lain.

Karena itu, ia memodifikasi konsep diet ketogenik menjadi versi yang lebih aman.

“Saya menurunkan sedikit persentase lemaknya dan meningkatkan proteinnya, serta stop karbohidrat dalam segala bentuk. Komposisi ini baik untuk program fat-loss tanpa kehilangan massa otot yang tinggi,” tambahnya.

Bagaimana cara memilih sumber lemak dalam diet ketogenik?

Edwin menyarankan, seimbangkan makanan berasam lemak tak jenuh tunggal dan yang berlemak tak jenuh tinggi.

Pilih sumber lemak dari lemak protein (bukan bagian kulit), minyak zaitun, alpukat, kacang, biji, serta dari dairy product (sesekali saja).

Perbanyak konsumsi sayuran hijau, tetapi disarankan menghindari buah-buahan dan sayuran berwarna.

Edwin juga mengatakan, diet jenis ini tidak terlalu memikirkan jam makan, sebab lemak akan lebih lama mencerna makanan, sehingga rasa lapar akan lebih lama datang.

Dan jangan lupa, imbangi diet ini dengan olahraga teratur untuk membantu mengurangi berat badan. Selain itu, jika Anda memiliki penyakit ginjal dan alergi protein, hindari melakukan diet ini.


Baca juga: Diet Vegetarian Saat Hamil, Amankah?

Foto dok. 123RF

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia