Mama Wajib Tahu Ini Saat Memberikan MPASI pada Bayi

ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi selama 6 bulan pertama, selepas 6 bulan, bayi sudah bisa mengonsumsi makanan sehat lainya.

Tentunya dengan cara perlahan-lahan, kenali porsi bayi Anda jangan terlalu banyak dan pilih yang kandungan gizinya banyak. Dengan begitu, Anda akan melihat makanan apa saja yang bayi Anda suka.

Bagi Mama baru, berikut penjelasan terkait MPASI:

1. Memilih bahan makanan
Setelah selama 6 bulan hanya mencerna ASI, tentunya sistem pencernaan anak perlu waktu untuk menyesuaikan diri mencerna berbagai macam makanan dalam bentuk padat.

Jadi wajar saja kalau mama punya banyak pertimbangan saat memilih bahan makanan untuk MPASI. Ada yang bilang pemberian MPASI harus dimulai dari jenis serealia dahulu.

Ada yang berpendapat lebih baik kalau buah yang didahulukan, atau sayuran lebih dulu. Tak perlu terlalu memusingkan apa yang akan Anda berikan lebih dulu pada anak, Ma!

Yang penting, Anda memberinya bahan makanan segar, bukan instan atau siap saji. Ini panduannya:

- Untuk bahan makanan dari jenis sayuran, hindari sayuran yang dapat menimbulkan gas, misal sawi, kol, kembang kol, kacang panjang, lobak, dan asparagus. Pilihan yang lebih baik adalah wortel, bayam, tomat, dan labu siam.
 
- Untuk bahan makanan dari jenis buah-buahan, pilih buah yang tidak menimbulkan gas dan tidak tinggi serat. Pepaya, jeruk, dan pisang bisa jadi pilihan.

- Untuk bahan makanan hewani, bisa dipilih jenis bahan makanan hewani yang seratnya rendah, seperti ikan salmon, daging ayam, hati ayam, dan daging sapi giling.
 
2. Mengolah bahan makanan supaya gizinya tidak hilang
Selain memilih bahan makanan yang tepat, mama juga harus mengolahnya dengan tepat supaya kandungan gizinya tidak hilang.

Yang pasti Anda harus mencuci bahan yang telah dipilih dengan air mengalir dan bila perlu kupas kulitnya apabila bahan makanan itu mempunyai kulit yang keras. Saat memasak, gunakan sedikit air dan jangan terlalu matang supaya kandungan vitaminnya awet.

Lebih baik tidak menambahkan gula dan garam. Selain untuk melatih bayi mengenal aneka rasa bahan makanan, bayi juga sudah mempunyai saraf perasa yang sempurna.

Kalau makanan yang Anda buat ternyata terlalu banyak, bekukan makanan yang telah disiapkan di rak pembuat es agar bisa digunakan pada jam makan selanjutnya.

Bila akan digunakan kembali, cairkan makanan beku dengan cara meletakkannya di dalam wadah yang lebih besar berisi air panas. Atau, bisa juga dengan mengukusnya.

Tak perlu khawatir kandungan nutrisi MPASI akan berkurang selama makanan tersebut tidak Anda panaskan langsung di atas api.
 
Baca juga: Panduan Susun Menu MPASI

3. Menentukan porsi makan yang tepat
Pada saat pertama mengenalkan MPASI, berikan satu jenis makanan saja dalam jumlah kecil pada satu kali waktu makan.

Apabila tahap MPASI dengan pemberian satu jenis bahan makanan berhasil, Anda bisa melanjutkan dengan memberikan dua atau lebih jenis bahan makanan, sesuai dengan selera dan daya terima bayi.
 
4. Menyusun menu MPASI
Ini juga hal yang sering membuat mama bingung. Mama tidak ingin memberi makan anak dengan bahan makanan yang itu-itu saja.

Tapi kalau mengikuti resep dan menu di buku, kadang merepotkan dan harus usaha mencari bahan-bahan makanannya. Sebenarnya, menyusun menu itu sangat fleksibel.

Yang perlu Anda ingat adalah: Wajib memasukkan sayur dan buah ke dalam menu sehari-harinya.

Variasikan menu dari bahan-bahan makanan yang mudah Anda dapat dan olah. Variasi ini penting supaya zat gizi yang didapat anak lengkap dan seimbang.

Beberapa perpaduan bahan makanan bahkan bisa memacu penyerapan nutrisi yang terkandung dalam masing-masing bahan, misal: brokoli dan jeruk. Vitamin C dari jeruk bisa memacu penyerapan zat besi dari brokoli.
 
Baca juga: Cukupkah Asupan Gizi Anak dari MPASI?

5. Memastikan MPASI dapat memenuhi kebutuhan gizi si kecil
Ya, sebagai mama awam, Anda memang tidak bisa mengetahui jumlah kalori atau nutrisi dalam makanan yang kita berikan pada anak.

Anda jadi bertanya-tanya, apakah si kecil mendapat gizi yang cukup? Tak perlu terlalu cemas, Ma. Selama berat badan dan tinggi badan si kecil tumbuh sesuai dengan rata-rata usianya, aktif dan gembira, jarang sakit, dan cepat sembuh saat terkena penyakit yang umum diderita anak, berarti kebutuhan nutrisinya sudah tercukupi.

Foto: 123 RF

Baca juga: Ini Panduan Pilih MPASI

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia