Percaya Diri Saat Reuni

Untuk sebagian orang yang telah menjadi mama, undangan ulang tahun anak terasa lebih menyenangkan dibandingkan undangan reuni. Sebab, bertemu teman teman lama yang belum tentu menyisakan kenangan manis, atau bertatapan kembali dengan mantan kekasih saat remaja, berpotensi membuat perut mulas. Bahkan untuk beberapa mama, datang ke reuni menjadi momok, dan patut dihindari. Apalagi, Mama telah mendapatkan kabar terkini tentang perubahan teman-teman lama, melalui aneka media sosial. Ada yang kariernya begitu gemilang, ada yang masih seksi, bahkan bertransformasi menjadi cantik rupawan dibandingkan saat sekolah dulu, ada yang menjadi pengusaha sukses, ada yang masih jomblo dan aktif memajang foto di tempat-tempat eksotis, juga ada sesama mama yang terlihat begitu keren dengan berbagai ide kreatifnya.

Tanpa Mama sadari, terbersit rasa iri hingga rendah diri setelah itu. Jadi, ketika undangan reuni datang, tiba-tiba Mama terserang wabah ‘aku, kan,….’ "Aku, kan, tidak menarik lagi. Nanti pada kaget aku menggendut." "Aku, kan, hanya paham urusan rumah tangga, nanti ngobrol apa?" "Aku, kan, hidup sederhana, jarang sekali jalan-jalan seperti mereka." Lalu, reuni yang dirancang untuk menjalin silatur
ahmi, jadi terasa sebagai ajang show off pencapaian belaka bagi Anda. Tapi, Ma, sayang kalau reuni dilewatkan begitu saja. Reuni bisa menjadi sarana refreshing. Kita bisa bebas membicarakan apa pun. Tidak ada guru killer yang akan menegur, teman usil menarik kuncir rambut kita. Hanya ada teman-teman masa lalu, yang berbagi kangen.

Reuni juga memberi kita teman baru: sesama mama, yang bisa jadi dulu adalah orang-orang yang kita hindari. Siapa tahu, Mama justru 'nyambung' dengan mereka sekarang. Teman baru juga bisa terjalin dengan para pasangan teman-teman kita. Jika Anda bekerja atau memiliki usaha, reuni bisa menjadi ajang networking dan membuka peluang-peluang usaha baru. Kalau Anda seorang mama, banggalah! Saat bertemu teman lama, pertanyaan yang paling umum adalah seputar anak dan keluarga, bukan jenjang karier maupun pundi-pundi harta. Yang paling menyenangkan dari reuni adalah mengingat kembali kekonyolan teman sekelas (atau diri sendiri!), lalu tertawa sepuasnya bersama partner-incrime masa itu. Bila ada kesalahpahaman yang masih belum selesai, reuni pun dapat menjadi ajang memaafkan. Jadi kalau ada reuni lagi, datang dengan riang, yuk, Ma!

Foto : Fotosearch

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia