Polusi di Lampu Merah

Yang namanya polusi pasti sulit dihindari, terutama oleh para warga di kota-kota besar di seluruh dunia. Penelitian di Inggris yang dilakukan oleh University of Surrey menemukan bahwa sebanyak 25 persen dari total paparan nanopartikel polutan terhadap seorang pengendara mobil didapat gara-gara berhenti di lampu merah.

Nanopartikel yang dikeluarkan oleh knalpot kendaraan bermotor bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, beberapa penelitian mengaitkannya dengan risiko menderita asma dan gangguan saluran napas, gangguan kardiovaskular, bahkan kanker. ÒBaru-baru ini polusi udara dimasukkan dalam daftar 10 risiko kesehatan terbesar yang dihadapi oleh umat manusia secara global. World Health Organization mengaitkan polusi udara dengan 7 juta kematian dini tiap tahunnya,Ó ujar Dr. Prashant Kumar.

Bukan hanya pengendara mobil, pengendara motor, pengendara sepeda dan pejalan kaki juga terpapar nanopartikel polutan dalam jumlah besar saat melewati lampu merah di mana banyak kendaraan berhenti dalam kondisi mesin tetap hidup. Dr. Kumar menyarankan agar pengendara mobil menutup rapat jendela dan menjaga jarak agak jauh dari kendaraan berhenti di depannya saat mengantre di lampu merah demi mengurangi paparan polutan.

Itu di Inggris, bagaimana dengan kita di kota-kota besar Indonesia ya, Ma...di mana kemacetan hebat adalah bagian dari rutinitas sehari-hari? Tak mungkin, kan, menghindari macet jalan raya? Harus selalu memakai masker setiap berkendara, mungkin?

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia