7 Rekomendasi Cabang Olahraga Asian Para Games 2018 yang Sayang untuk Dilewatkan

Selagi Indonesia menjadi tuan rumah untuk gelaran kompetisi olahraga yang diperuntukkan bagi para penyandang disabilitas, manfaatkan momen ini untuk menonton bersama anak-anak. Anak-anak akan belajar semangat dan kegigihan dari kawan-kawan atlet ini untuk mengharumkan negaranya masing-masing.
 
Berikut ini adalah rekomendasi Parenting mengenai cabang olahraga Asian Para Games 2018 yang sayang untuk dilewatkan, dan tentunya cocok untuk ditonton bersama anak-anak:
 
Boccia
Pernah menonton cabang olahraga ini? Olahraga ini diperuntukkan untuk para atlet penyandang celebral palsy atau kelumpuhan otak besar. Olahraga ini mengutamakan ketangkasan, kekuatan, dan akurasi dalam melemparkan bola berdiameter 100 mm dengan berat 275 gram dari posisi duduk di kursi roda.
 
Masing-masing pemain mendapatkan kesempatan untuk melempar enam bola. Sementara untuk pertandingan berpasangan, tiap orang melempar tiga bola. Lemparan bola yang terdekat dengan “bola jack” atau bola berwarna putih yang dilempar pertamalah yang mendapatkan poin.
 
Goalball
Ini adalah cabang olahraga yang diperuntukkan bagi atlet tunanetra atau yang memiliki daya penglihatan kurang baik. Olahraga yang ditemukan pada tahun 1946 untuk membantu rehabilitasi para veteran yang kehilangan penglihatan saat Perang Dunia II ini dimainkan secara beregu.
 
Cara main dalam olahraga ini adalah pemain harus melempar bola ke gawang lawan untuk mencetak gol. Sementara lawan harus melindungi agar gawangnya tidak kebobolan dengan menghalangi menggunakan tangan dan lutut.
 
Atletik
Di cabang olahraga ini, para atlet penyandang disabilitas menggunakan kursi roda dan alat bantu buatan yang menyerupai bentuk bagian tubuh (prosthesis). Untuk atlet dengan gangguan penglihatan akan menerima panduan dari pemandu.
 
Ada beberapa kategori yang dipertandingkan dalam cabang olahraga ini, antara lain sprint, marathon, balap kursi roda, lompat tinggi, javelin, dan pentathlon.
 
Basket Kursi Roda
Nah, jika anak-anak sudah sering menonton pertandingan basket, pertandingan ini akan memberikan mereka pengalaman baru. Pasalnya, para atlet menggunakan kursi roda selama bertanding. Anak-anak dapat melihat kecepatan dan ketangkasan atlet-atlet berkursi roda dalam mengoper, melempar, dan menembakkan bola basket ke ring.
 
Tenis Kursi Roda
Ini adalah salah satu cabang olahraga yang juga membutuhkan penggunaan kursi roda. Olahraga ini memiliki dua kategori yang diklasifikasikan berdasarkan mobilitas atlet, yakni para untuk atlet yang hanya mengalami cacat kaki karena amputasi atau lumpuh dan quad untuk atlet yang mengalami cacat ganda selain di kaki. Untuk kategori quad, raket perlu diikatkan pada tangan karena atlet tidak bisa menggenggamnya sempurna. Cabang olahraga ini bisa dimainkan tunggal dan beregu.
 
Anggar Kursi Roda
Cabang olahraga ini diikuti oleh atlet yang mengalami amputasi, cedera tulang belakang, dan celebral palsy. Para pemain duduk di kursi roda yang tidak dapat dipindahkan selama permainan. Oleh karenanya, untuk mendekati dan menangkis serangan lawan, para atlet harus mengandalkan kelenturan gerak tubuh bagian atas mereka.
 
Voli Duduk
Olahraga beregu ini dilakukan dalam keadaan para atlet duduk di kursi roda. Yang bisa mengikuti olahraga ini adalah atlet dengan amputasi, cedera medulla spinalis, celebral palsy, cedera otak, dan stroke. Tiap regu yang berisi enam orang ini harus mencetak poin dengan cara menggiling bola ke bidang pemain lawan.
 
 
(LELA LATIFA)
FOTO: ASIANPARAGAMES2018.ID
 
 

 

 

 





Video

Lindungi Anak dari Kejahatan Pedofilia


Polling

7 Rekomendasi Cabang Olahraga Asian Para Games 2018 yang Sayang untuk Dilewatkan

Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia