Jadikan Rumah Area Bebas Rokok

Kesehatan anak — juga Anda sendiri — tergantung pada hal ini. “Di rumah orang tua merokok, banyak ditemukan kasus SIDS, asma, pneumonia dan infeksi telinga pada anak-anak,” kata John Satenspiel, M.D., juru bicara American Academy of Family Physicians.

Orang tua perokok jadi penyebab sedikitnya 150.000 kasus baru infeksi saluran perna-pasan bawah per tahun (misalnya bronkitis dan pneumonia) pada bayi di bawah 18 bulan, dan sekurang-kurangnya 200.000 kasus baru asma pada masa kanak-kanak. Di usia sekolah, anak-anak yang dibesarkan di antara asap rokok bisa menunjukkan prestasi yang tidak oke dalam tes matematika dan membaca. Sebagai orang dewasa, mereka juga lebih berpotensi menderita kanker paru.

Namun, sekitar 40% anak di bawah usia lima tahun tinggal dalam keluarga dengan seorang perokok. Jika masih ada satu perokok di rumah Anda, setidak-tidaknya buatlah komitmen yang tegas: Tidak merokok di rumah atau mobil. Studi menunjukkan, membatasi kegiatan merokok pada satu ruangan masih berarti menebarkan kadar nikotin yang tinggi ke seluruh penjuru rumah.

Di mana ada perokok, ada peluang terjadi kebakaran — dan nyala api kecil dari geretan atau korek api dengan cepat berakibat fatal di tangan anak.  Lebih dari 300 anak usia lima tahun atau lebih muda meninggal dalam kebakaran setiap tahunnya, kebanyakan dari bermain-main dengan geretan dan   korek api.

Mencegah kebakaran:
Jauhkan geretan dan korek api dari jangkauan anak-anak.
Ingatkan tamu perokok untuk selalu membawa ‘properti’ mereka (tidak ada korek api di atas meja dapur) dan jauh-jauh dari anak.
Di setiap rumah, bahkan yang tidak ada perokok sekalipun, perlu dipasang alarm asap di setiap lantai, dekat kamar tidur.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia