Keragaman hayati, termasuk rempah-rempah, merupakan salah satu kebanggan bangsa Indonesia, yang menduduki posisi nomor dua, setelah Brazil, sebagai negara dengan keanekaragaman hayati terbesar di dunia. Jadi, tak perlu heran jika penggunaan ramuan obat dari tanaman/tumbuhan sudah menjadi tradisi di Bumi Pertiwi ini.

Apa yang membuat rempah memiliki khasiat bagi kesehatan?

“Senyawa aktif atau disebut juga senyawa bioaktif memiliki peran penting dalam meningkatkan kesehatan dan kebugaran (bersifat preventif atau promotif) atau bahkan ada yang mampu menyembuhkan suatu penyakit (bersifat kuratif),” jelas Prof. Dr.  Nuri Andarwulan, MSc, staf pengajar Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan, IPB, serta peneliti di SEAFAST Center.

Senyawa aktif sebagian besar ditemukan ada pada bahan nabati (terutama rempah) sehingga dikenal juga dengan istilah senyawa fitokimia. Namun penelitian terbaru menunjukkan bahwa senyawa bioaktif juga ditemukan pada hasil perikanan dan perairan, misalnya asam lemak omega (EPA, DHA) pada ikan laut dalam. Dalam hal ini, bahan makanan tak hanya sebagai sumber pangan, tapi juga memiliki fungsi lain.

Kebanyakan senyawa bioaktif bukan merupakan zat gizi (zat gizi hanya ada karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral). “Namun, ada beberapa zat gizi yang memiliki sifat bioaktif, seperti peptida (potongan protein), asam lemak, spingonyelin,” tutur Nuri.

Soal dosis efektif senyawa bioaktif dalam bahan alami, memang masih dibutuhkan uji komprehensif. “Pada dasarnya, senyawa bioaktif dalam sumber alami jumlahnya kecil dan masih terikat dengan senyawa lain. Karena itu tidak pernah ditemui konsumsi berlebihan. Yang perlu diperhatikan adalah jika senyawa bioaktif sudah berbentuk suplemen atau nutrasetikal. Perhatikan dosis yang dianjurkan karena senyawa aktif dalam produk ini merupakan konsentrat yang kadarnya sangat tinggi,” jelas Nuri.

Foto : Foto Search