10 Pemainan Seru Untuk Anak dari Berbagai Negara


Pakistan: Ounch Neech
Banyak kota di Pakistas merupakan tempat yang hirukpikuk, berwarna-warni dan penuh dengan orang. Karena itu, anak-anak Pakistan senang sekali tertawa dan berteriak saat memainkan permainan yang seru ini.
Jumlah pemain: Empat atau lebih; berusia 5 tahun ke atas.
Yang dibutuhkan: Lapangan luas dengan berbagai rintangan, seperti batang pohon, perosotan, ayunan, batubatu, atau kursi taman yang kokoh.
Cara bermain: Permainan diawali dengan salah seorang anak menjadi orang yang meneriakkan kata “ounch” (atas) atau “neech” (bawah). Jika ia memilih “neech”, maka seluruh permukaan tanah menjadi tempat yang tidak aman; anak-anak yang lain dapat ditepuk, dan harus keluar dari permainan, kecuali mereka berada di atas sesuatu, seperti batang pohon atau batu. Sebaliknya, kalau anak itu memilih “ounch”, maka seluruh permukaan tanah aman, sehingga semua anak yang berada di atas tanah pun aman. Tentu saja, anak-anak akan cepat merasa bosan kalau mereka hanya diam di kawasan yang aman. Anak pertama yang ditepuk, akan menjadi orang yang meneriahkkan “ounch” atau “neec” selanjutnya. Seru, dan merupakan cara yang tepat sekali untuk membuat si kecil bergerak dan membakar energi.

Chile: Corre, Corre la Guaraca
Nama permainan yang terdengar kocak saat diucapkan ini berarti, “Lari, Lari, la Guaraca.” Anak-anak di Chile umumnya berbicara dalam bahasa Spanyol, dan Guaracase benarnya tidak berarti apa-apa, tetapi hanya merupakan sebutan untuk seutas tali tebal yang dililitkan di kepala gasing untuk melempar dan memutarnya.
Jumlah pemain: Lima atau lebih; berusia 5 tahun ke atas.
Yang dibutuhkan: Sehelai saputangan.
Cara bermain: Para pemain duduk di lingkaran, sementara salah seorang dari mereka berlari mengelilingi sisi luar lingkaran itu dengan membawa saputangan. Anak-anak yang duduk tidak boleh menengok ke belakang. Mereka menyanyikan lagu ini: “Corre, Corre, la Guaracawho looks back will be bopped on his head!” Berusaha agar tidak ketahuan, si pelari akan menjatuhkan saputangan di punggung salah seorang anak yang duduk, lantas kabur. Jika ia berhasil berlari satu putaran sebelum si anak itu sadar bahwa ada saputangan di punggungnya, maka anak itu harus berdiri dan keluar lingkaran. Kemudian, ia harus berlari mengejar si pelari, dan berupaya menepuk tubuhnya. Kalau berhasil, maka si pelari harus keluar. Jika gagal, maka si pelari akan duduk di lingkaran, sementara anak kedua menjadi pelari.

Baca juga: 18 Ide Permainan Agar Anak Aktif Bergerak

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia