3 Kebiasaan Mama Ini Bantu Anak Rajin Belajar



Kebiasaan Anda ternyata memiliki dampak yang besar terhadap anak, lebih dari yang Anda sadari. Misalnya, ketika sedang bermain, ia berbicara dengan meniru intonasi suara atau omongan Anda. Nah, Anda dapat menggunakan hal itu untuk secara positif memengaruhi pengalaman akademis anak, lho.
 
Cukup lakukan 3 kebiasaan Anda ini untuk membantu anak rajin belajar, ya, Ma….
 
1. Lakukan penjadwalan yang konsisten.
Kesibukan sehari-hari tak jarang membuat kita mudah sekali mengabaikan jadwal yang konsisten. Namun, hal itu tak berlaku buat si kecil yang masih menjadi pelajar. Sebagai orang tua, Anda dapat mencontohkan perilaku akademik yang baik dengan membuat rencana kegiatan yang memiliki pembagian waktu pelaksanaan terperinci bagi anak dan Anda sendiri.

Buatlah jadwal harian, misalnya waktu makan malam yang jamnya kira-kira sama setiap hari, lantas waktu membuat PR untuk anak sekitar satu jam kemudian, dilanjutkan dengan satu jam membaca. Ini adalah contoh jadwal sederhana, namun dengan cara ini, menjadwalkan suatu kegiatan di waktu yang sama setiap hari akan membantu otak anak berada di mode belajar, dan membuat periode ini menjadi sangat efektif.

Selama waktu belajar, ciptakan suasana yang mendukung kegiatan itu di rumah. Matikan televisi, dan minta anak-anak lain, bahkan, jika mereka belum sekolah sekali pun, untuk tenang. Orang dewasa di rumah juga harus tenang dan melakukan kegiatan ‘belajar’ versi mereka sendiri, misalnya membaca, menyusun anggaran rumah tangga, atau menyelesaikan pekerjaan kantor yang tertunda.
 
Baca juga: 7 Tip Mengatur Rutinitas Baru Selama #dirumahsaja
 
2. Jangan biarkan teknologi mengontrol Anda.
Teknologi, dengan segala manfaatnya, kadang juga bisa sangat mengganggu. Siapa yang tidak tergoda mengintip lini masa media sosial ketika seharusnya sedang fokus kepada sesuatu yang lain? Nah, ingatlah bahwa si kecil meniru perilaku Anda, sehingga Anda pun sebaiknya tidak bergantung kepada teknologi setiap saat untuk tujuan apa pun. Selama waktu belajar yang telah ditetapkan, singkirkan ponsel, tablet, dan komputer yang tidak terkait dengan tugas yang sedang dilakukan.

Dengan menggunakan teknologi sebagai alat, dan bukan menjadikannya kebiasaan, Anda akan mengajarkan anak untuk berpikir dengan cara yang lebih menarik dan kreatif. Selain itu, jeda dari layar ponsel atau tablet akan meningkatkan kualitas tidur Anda dan seluruh anggota keluarga, serta membantu mengistirahatkan mata.
 
Baca juga: 2 Masalah Yang Timbul Akibat Kecanduan Gadget
 
3. Ganti kebiasaan berantakan menjadi terorganisasi.
Anda mungkin pernah memerhatikan bahwa anak kadang berusaha terorganisasi, misalnya menyusun mainannya berdasarkan urutan besar ke kecil. Itu adalah seni, dan bagi sebagian orang, tidak mudah. Namun, menjadi terorganisasi dan mengetahui cara mengikuti arahan sangatlah penting untuk kemampuan akademiknya. Hal ini berguna bagi anak kelak di tempat kerja, dan untuk meraih sukses. Oleh karena itu, coba ingat-ingat lagi kemampuan Anda mengatur sesuatu. Jangan-jangan di situlah kelemahan Anda. Jika Anda terus terbiasa berantakan dan tidak terorganisasi, bukan tak mungkin, anak juga akan jadi seperti itu.

Berusahalah lebih rapi dalam segala hal, Ma. Contohkan perilaku terorganisasi kepada anak. Caranya bisa bermacam-macam, mulai dengan menggunakan amplop, pin board (papan pengingat kegiatan sehari-hari), agenda, sampai membuat to-do list atau tabel kegiatan. Jika Anda memakai agenda, baik online ataupun hard copy, buatlah kalender keluarga yang dapat melacak berbagai kegiatan dan tugas setiap anggota keluarga. Kemampuan anak melacak tugas dan pekerjaan rumahnya itu akan membuat ia lebih bisa mengikuti arahan-arahan yang diberikan, sehingga tugas-tugasnya pun dapat ia selesaikan dengan lebih baik dan menyeluruh.

Baca juga: 
Cara Mudah Meningkatkan Prestasi Sekolah Anak
Gaya Belajar Anak
Pengaruh Gadget pada Perkembangan Bicara Anak

Foto: 123rf



 


Topic

#usiasekolah #parenting #pendidikan #sekolah #belajardarirumah

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia