5 Hadiah untuk Anak Karena Rasa Bersalah Mama


Sebagai ibu bekerja, Anda mungkin pernah merasa bersalah dan menebusnya dengan beragam cara. Bagaimana sebaiknya?

Hotel mewah dan restoran
Libur adalah kesempatan emas saya untuk mengajak Darem (3 tahun) menginap di hotel mahal  dan makan di restoran berkelas. Saya ingin ia tahu  bahwa berkat bekerja,  saya bisa mengajaknya liburan istimewa. Puas rasanya melihat ia senang. (Kiki Hafid)

Sekali-sekali, sih, boleh mengajak anak menikmati itu semua. Namun jika terlalu sering, bisa melahirkan sikap hedonistis, cenderung bermewah-mewah. Sikap itu dapat membuat anak mengalami kesulitan untuk menyesuaikan diri dalam situasi yang serba terbatas, padahal hidup ini tidak selalu dalam situasi yang menyenangkan.

Anak juga jadi kurang mensyukuri apa yang ada dan kurang menghargai temannya yang biasa-biasa. Maka, ada baiknya mengajak anak liburan di tempat yang tidak terlalu mewah, di pantai atau perkebunan. Di sana, anak bisa bertemu dengan pengunjung yang beragam, yang akan memberinya pengalaman berbeda.

Komunikasi terus.
Saat berada di tempat kerja, saya akan berkomunikasi dengan Ferril (2,5 tahun), setiap kali ada kesempatan dengan meneleponnya. Itu saya lakukan sejak Farril masih bayi. Lumayan,  bisa mengurangi  rasa bersalah meninggalkannya seharian. (Bunda Permata)

Secara emosional, anak yang kerap diajak berkomunikasi oleh orang tuanya akan merasa nyaman. Apalagi saat anak butuh dan memiliki masalah. Namun, Anda  tetap perlu mengatur,  kapan waktu yang tepat untuk melakukannya.

Cobalah berkomunikasi setelah anak melakukan kegiatan, usai bermain atau usai makan. Anda bisa menanyakan apa mainan yang ia senangi hari itu atau menanyakan makannya habis atau tidak. Anda pun dapat bercerita tentang pengalaman di perjalanan saat berangkat kerja, misalnya bertemu dengan mobil pemadam kebakaran atau pedagang rambutan. 

Sebaiknya,  komunikasi dilakukan saat jam istirahat karena memerlukan waktu yang cukup lama. Agar komunikasi berjalan baik, lakukan dengan relaks dan tidak selalu berupa instruksi harus melakukan itu dan ini.

Baca juga:
Hadiah Saat Anak Berperilaku Baik
Redam Rasa Bersalah Ibu Bekerja


Boleh  tidur malam.
Jika saya telat pulang karena harus menyelesaikan pekerjaan, saya mengizinkan Dru (4 tahun) tidur lebih larut.  Apalagi jika ia kelihatan tidak mengantuk. Dengan begitu saya jadi bisa punya waktu menemaninya bermain. Ia kelihatan senang sekali. (Hana Dwiki)

Pasti anak senang  bisa menghabiskan waktu bersama ibunya. Namun tidur larut, jika dilakukan berulang-ulang akan mengubah ritme biologisnya, ia akan terjaga di siang hingga larut malam, saat seharusnya orang sudah terlelap.

Apalagi kebutuhan tidur anak balita masih cukup besar, antara 10 -1 2 jam sehari. Anak yang sudah sekolah akan sulit bangun pagi.  Di sekolah ia akan mengantuk, sulit konsentrasi dan kerap marah. Dari sisi penegakan disiplin, sikap permisif ini,  membuat Anda  tampak tidak konsisten di mata anak.  Akibatnya Anda akan kesulitan menegakkan aturan lain. 

Fisik Anda pun  akan menurun karena harus menemaninya bermain hingga larut. Jadi sebaiknya usahakan anak tidur sesuai jadwalnya. Anda bisa memanfaatkan waktu bersamanya esok pagi sebelum berangkat kerja,  saat Anda  anak dalam keadaan segar karena tidur cukup!

Membelikan mainan
Kalau saya lembur dan pulang malam, saya selalu membelikan Gibran (3 tahun) mainan. Dengan itu, saya merasa tetap memerhatikannya, meskipun ia tidak minta. Saya mencari uang, kan, untuk membuatnya bahagia.” (Hefly Hutomo)

Anak tentu senang mendapat hadiah mainan. Namun,  jika hal tersebut dilakukan berulang-ulang,  ia  tidak akan belajar mengendalikan diri yang membuatnya sulit beradaptasi pada situasi tertentu. Ia pun akan sulit memahami kondisi keuangan Anda. Selain itu, anak juga  menjadi kurang menghargai proses dan kerja keras untuk meraih suatu tujuan.

Ini akan memengaruhi semangat juang yang diperlukan oleh siapa saja yang ingin sukses. Sedangkan Anda akan mengalami kesulitan mengelola keuangan, apalagi jika penghasilan pas-pasan.

Mainan sebaikya dibelikan sebagai penghargaan jika ia berperilaku positif. Misalnya, anak mau membereskan mainannya atau  tidak mengganggu lagi teman di sekolahnya. Pilih  jenis mainan yang  sesuai dengan keuangan Anda, namun bagus untuk anak.  Untuk anak usia prasekolah, Anda bisa membelikan mainan yang merangsang otak, motorik halus dan kasar seperti puzzle.

Pulang Teng-go
Setiap hari saya selalu berusaha pulang tepat waktu. Teman-teman menjuluki saya si teng-go, pulang sesuai jam kerja. Bagi saya itu adalahpilihan yang harus diambil untuk menebus rasa bersalah sebagai ibu bekerja. Sebab, saya yakin,  kehadiran saya rumah sangat dinantikan oleh Lili, (2 tahun) untuk menemaninya bermain. (Talia Khatulistiwa).

Itu merupakan tindakan positif yang menunjukkan komitmen Anda terhadap anak. Dengan itu,  anak akan percaya bahwa ibunya tetap memerhatikan,  meski sibuk bekerja hingga sore.

Ini juga  bagus untuk menanamkan trust, yang akan membuatnya merasa aman. Keputusan Anda untuk pulang tepat waktu juga menunjukkan bahwa  Anda jempolan menyelesaikan pekerjaan dan mengatur waktu.

Namun, di saat-saat tertentu Anda tentu dituntut untuk bekerja lembur. Jika ini terjadi, sampaikan kepada anak dengan bahasa yang sederhana. Misalnya dengan mengatakan,  ”Maaf, hari ini,  Bunda akan pulang terlambat karena  ada  tambahan pekerjaan. Kamu makan dulu, ya.” Dengan itu anak akan tahu, bahwa Anda harus mengikuti aturan tempat Anda bekerja seperti halnya ia mengikuti aturan di sekolah.

Kenyataannya…
Rasa bersalah pada ibu bekerja muncul karena masih ada anggapan bahwa tugas ayah mencari uang dan ibu mengasuh anak di rumah. Sementara  saat ini, perempuan berpendidikan tinggi semakin banyak, seiring dengan kesempatan kerja yang tersedia.

Para ayah pun tidak keberatan terlibat mengasuh anak. Dengan bekerja, perempuan bisa memanfaatkan keahliannya, memperoleh penghasilan, mandiri, memiliki jaringan luas sekaligus memberi anak pelajaran tentang disiplin bekerja keras dan finansial.

Tentunya untuk bekerja tenang Anda membutuhkan kehadiran -entah  keluarga atau asisten rumah tangga yang terlatih- untuk menemani anak.  Hanya memang  Anda perlu menerima kenyataan,  Anda mungkin tidak bisa menyaksikan langkah atau mendengar kata pertama anak  secara langsung.

Baca juga:
Anak Marah Saat Mama Bekerja? Ini Solusinya!
Rasa Bersalah Meninggalkan Anak Bekerja


Foto: pixabay



 

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia