5 Kesalahan Orang Tua Saat Ajarkan Anak Tentang Uang


Sebagai orang tua, Anda tentu ingin agar anak memiliki pemahaman uang yang baik demi masa depannya. Tapi sayangnya, kadang-kadang beberapa kebiasaan Anda justru merusak konsep keuangannya. Misalnya saja, pernahkah Anda bertransaksi dengan kartu kredit di hadapan anak usia prasekolah? Atau, seberapa sering Anda mengajak anak berbelanja hanya untuk menyenangkannya? Hati-hati, lho, Ma, di usia belia anak belajar banyak hal yang bisa menjadi salah saat ia besar nanti. “Orang tua yang jempolan mengajarkan anak kebiasaan baik sehari-hari, kadang mengabaikan hal terpenting dalam hidup, mempersiapkan anak agar cerdas secara finansial,” ungkap Mary Hunt, ahli keuangan juga penulis buku Raising Financially Confident Kids sebagaimana dilansir dari majalah Forbes.

Berikut, 5 hal menurut Mary yang perlu diwaspadai agar tak merusak konsep uang anak.
1. “MAMA TAK PUNYA UANG”
Saat orang tua ingin mengajarkan anak cerdas berbelanja, jangan pernah mengatakan pada anak, “Mama tak punya uang untuk beli itu”. Kalimat ini akan membuat anak khawatir bahwa keluarganya tengah terlilit masalah keuangan. Menurut Mary, lebih baik orang tua mengatakan dengan bijak, “Sebaiknya kita tidak membelinya karena benda itu karena mahal”.

2. MENYENANGKAN ANAK DENGAN BERBELANJA
“Jangan memanjakan anak dengan cara belanja bersama!” ujar Mary mengingatkan. Menjadikan belanja sebagai kegiatan rekreasi dapat mendorong anak bergaya hidup konsumtif dan mengembangkan kebiasaan belanja impulsif.

3. MENGGUNAKAN KARTU KREDIT DI DEPAN ANAK
Jangan pernah menggunakan kartu kredit untuk membayar di kasir, khususnya di hadapan anak usia prasekolah. “Membayar dengan kartu kredit memberi pesan yang salah kepada anak-anak, bahwa membeli sesuatu itu semudah menggesek kartu di mesin pembayaran,” ujar Mary. Sebaliknya, upayakan selalu membayar dengan uang tunai saat bersama anak. “Uang tunai sangat visual, memberi pesan bahwa ada pengurangan uang yang dimiliki saat berbelanja sehingga anak paham konsekuensi untuk memiliki sesuatu,” jelasnya.

4. MEMBERI ANAK PINJAMAN UANG
Saat anak mulai memiliki uang sakunya sendiri, orang tua harus mengajarkan tanggungjawab dan komitmen pada saat yang sama. “Ini penting untuk membuat anak tahu akan pilihannya dan menjalani konsekuensi atas keputusannya,” tegas Mary. Artinya, jika mereka menghabiskan uang saku bulanannya di minggu pertama setelah mendapatkan dari orang tua, artinya ia harus cukup dengan bekal makan siang tanpa uang saku di 3 minggu sisa bulan tersebut.

Dan, jangan pernah memberi anak uang tambahan atau pinjaman jika ia tak komit dengan rencana keuangannya sendiri. “Jika mereka merasakan konsekuensi melanggar rencana keuangannya sendiri, mereka juga akan belajar membuat keputusan yang lebih cerdas selanjutnya,” ujar Mary.

5. MENYEPELEKAN PERTANYAAN SOAL UANG
Jangan pernah mengabaikan pertanyaan anak tentang uang dan menganggapnya seolah-olah bukan hal yang penting. Justru Anda harus menanamkan pada anak sejak kecil, cara mengatur uang dengan cerdas. Ini adalah dasar terpenting yang menentukan kesuksesan hidup anak kelak kemudian hari.
(foto: 123rf)
Baca juga: Uang Sumber Konflik Perkawinan

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia