9 Trik Menghadapi Perilaku Anak


Setiap Mama pasti memiliki cara yang berbeda menghadapi bermacam-macam tingkah dan perilaku anak. Berikut ini mungkin bisa menginspirasi Anda:

1. Ketika anak saya ingin melakukan sesuatu, kalimat favorit saya adalah “kalau…, maka…” Misalnya, “Kalau bajumu sudah diletakkan di tempat baju kotor, maka kamu boleh bermain games.” Dengan cara ini, saya tidak berkata “Tidak!”, melainkan memberitahunya bahwa ada hal lain yang perlu dilakukan lebih dulu! - Jennifer Hartawan, Jakarta

2. Saya membeli piala kecil dari toko dan akan membawanya di hari-hari ‘sibuk’ – berkunjung ke rumah saudara, janji ke dokter, makan malam di luar. Saya mengatakan kepada anak-anak bahwa anak yang berperilaku paling baik akan memenangkan piala tersebut. Si pemenang akan memegang piala tersebut sampai waktu berikutnya, sehingga mereka akan selalu berlomba-lomba berperilaku manis untuk memenangkan piala tersebut. - Yanthi Agustine, Jakarta

3. Ketika si dua tahun saya sedang berada di fase suka memukul, kami mengajarkan padanya untuk berkata. “Aku mau toss!”, sehingga dengan begitu ia bisa tetap ‘memukul’ seseorang namun dalam cara yang dapat diterima. - Gabriella Megantara, Wonosobo

4. Saya lelah mengingatkan anak-anak bahwa mereka tak selalu bisa mendapatkan semua keinginan mereka setiap kali kami berbelanja. Sekarang, setiap kali mereka memohon, “Mama, aku mau itu,” atau “Aku ingin ini!”, saya akan mengambil foto benda yang diinginkan mereka dengan ponsel dan berkata, “Oke, sudah masuk dalam daftar keinginan, ya!” Cara ini membuat mereka tahu bahwa saya mendengarkan keinginan mereka dan hal itu menghentikan rengekan. Dan sekarang, ketika saudara dan anggota keluarga lain membutuhkan ide hadiah untuk ulang tahun anak-anak, saya cukup mengirimkan kepada mereka foto-foto wishlist tersebut. - Juliana Krusanti, Bogor

5. Timer! Jika anak-anak mengalami kesulitan untuk berbagi mainan, saya akan menyetel timer sehingga mereka bisa bermain bergantian. Sebelum waktu gilirannya selesai, saya akan memberikan peringatan 5 menit sebelumnya. Ketika tiba waktunya harus bergantian dan timer berbunyi, secara ajaib mereka akan menyerahkan mainan tersebut kepada temannya. Tidak ada protes. - Mega Pane, Surabaya

6. Jika saya kesulitan mendapatkan perhatian anak-anak, saya akan berkata “Cokelat!” Ini adalah cara yang lebih manis untuk membuat mereka mau mendengarkan dibanding berteriak. - Ghina Aramita, Depok

7. Kami jalan-jalan beberapa kali dalam setahun bersama 3 anak kami. Untuk perjalanan atau penerbangan jarak jauh, saya menyiapkan sebuah tas kecil untuk masing-masing anak berisi buku mewarnai yang masih baru, krayon, mainan, dan cemilan favorit untuk membuat mereka sibuk. Untuk menjaga mereka tetap tenang selama di pesawat, kami membebaskan mereka berlari-larian di bandara untuk melepaskan energi, sehingga mereka siap untuk duduk manis di bangku pesawat untuk nonton film atau mewarnai. - Christine Monsangi, Bekasi

8. Ada satu hari khusus dalam seminggu yang didedikasikan kepada satu anak. Di hari tersebut, anak yang ‘terpilih’ boleh memilih program TV yang akan ditonton, menetapkan siapa yang akan duduk di bangku depan mobil, serta menentukan dessert yang akan kita makan hari itu – semua hal yang berpotensi mengundang perdebatan dan pertengkaran. - Teresia Notosugondho, Bandung

9. Ketika anak-anak saling mengadu mengenai perilaku saudaranya, saya mengatakan kepada mereka untuk menumpahkan semua protes dan unek-unek mereka ke kucing peliharaan kami, dan jangan kepada saya. Hal ini berhasil membuat mereka berhenti saling mengadu. - Jennifer, Bandung

Baca juga : Mengubah Perilaku Buruk Anak


 

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia