Anak Masuk Kelas Akselerasi, Terapkan 3 Hal Ini!


Tak bisa dipungkiri, ya, Ma, punya anak pintar dan berprestasi merupakan kebanggaan. Meski tak ada pujian yang terdengar dari siapa pun, rasa bangga itu akan tetap ada di hati Mama dan Papa. Namun ingat, Ma. Setiap anak memiliki keterbatasan masing-masing. Setinggi apa pun kepintaran anak, terimalah dengan lapang dada bahwa Tuhan pastilah memberikan kepintaran yang serupa, bahkan lebih kepada anak lain.

Ketika ia sudah bersekolah, dan kelas akselerasi, kelas berbakat, atau apa pun namanya, menjadi pilihan Anda untuk ‘menggenjot’ pendidikannya, imbangilah semua itu dengan masa kanak-kanak yang sewajarnya anak-anak lain dapatkan. Bagaimana caranya?
  • Bukalah lingkungan pergaulan anak seluas-luasnya. Les di luar pelajaran yang dilakukan di akhir minggu mungkin bisa jadi salah satu alternatif. Pilihkan les yang sifatnya berkelompok, bukan yang privat atau membuat anak harus berkompetisi sendirian. Misalnya, les sepak bola, basket, dan sebagainya. Dengan begitu, anak tak melulu dihadapkan dengan situasi yang membuat ia harus selalu unggul.
  • Boleh pasang target, tetapi hindari memberi sanksi. Bagi anak-anak tertentu, mereka mungkin menyukai kompetisi dan menikmati tantangan yang ia jalani ketika ‘berlomba’ menjadi yang terbaik, atau menjadi seperti yang orang tuanya harapkan. Tetapi, sekadar berjaga-jaga, jika anak tak memiliki jiwa kompetitif yang memadai, hindari memberi sanksi apa pun ketika target tak tercapai. Justru saat itu, yang paling dibutuhkan anak adalah penerimaan dan dorongan semangat dari orang tua.
  • Ambisi Anda jangan melebihi ambisi anak. Beberapa anak mungkin berambisi mencapai sesuatu dengan prestasinya sekarang ini. Yang perlu Anda lakukan adalah mendukung ia. Namun, jangan sekali-sekali Anda menyematkan ambisi Anda atau Papa. Misalnya, anak bercita-cita jadi dokter di usia muda karena merasa profesi itu keren dan mulia. Dukung saja cita-citanya, jangan Anda ikut bermimpi anak akan segera mendapat uang banyak ketika ia menjadi dokter, sehingga Anda bisa hidup enak dengan bergantung kepada anak. (foto: dok parenting)

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia