Mengasuh Anak Sulung


Anak sulung cenderung suka mengambil alih dan memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi, menurut Kevin Leman, PhD, penulis buku The Birth Order Book: Why You Are the Way You Are. Mereka tidak memiliki saudara yang lebih tua untuk mengolok-olok mereka saat mereka belajar mengikat sepatunya atau saat belajar mengendarai sepeda. Mereka  selalu didampingi orang tua yang mengajari mereka dengan serius.

Seperti cerita Amy Bouma, seorang mama dua anak dari Springfield, Virginia yang mengungkapkan tentang ciri khas anak sulungnya. Ketika Jack yang berusia 4 tahun menolak untuk menyentuh sandwich-nya kecuali bagian pinggir roti yang keras dipotong, putra sulungnya, Eric yang berusia 6 tahun melangkah masuk. "Jack, makan semua sandwich-nya," kata Eric, dengan otoritas yang besar. Reaksi Eric adalah ciri khasnya. Anak sulung merupakan model dari perilaku orang tuanya, seperti yang Eric lakukan saat ia ‘mendisiplinkan’ Jack.

Ketika orang tua memperlakukan setiap anak sulung sebagai yang pertama, maka akan tumbuh rasa percaya diri yang besar dalam diri anak sekaligus memotivasi mereka untuk mencapai apa yang diharapkan darinya. Sangat mudah bagi anak-anak sulung untuk menjadi perfeksionistis.

Saat melihat orang dewasa dapat menuangkan susu tanpa tumpah, si sulung mungkin akan meminta pertolongan Anda atau orang lain yang lebih tua, karena dia tidak ingin melakukan kesalahan. Kecenderungan perfeksionistis ini juga membuat anak sulung  mengalami kesulitan dalam mengakui kesalahannya. Jika nanti si sulung menjadi orang tua, ia bisa bersikap sangat protektif dan menuntut, kata Leman.

Baca juga: Ini Alasan Orang Tua Lebih Tegas pada Anak Sulung

Model pengasuhan untuk anak sulung:
Biasanya orang tua cenderung menjadikan anak sulung sebagai model peran bagi adik-adiknya. Tanpa disadari, ini justru bisa menjadi tekanan baginya. Misalnya, saat si sulung belum mengerjakan PR, Anda sering kali berkata, "Kakak harusya sudah mengerjakan RP tanpa harus Mama ingatkan".

Dokter anak sekaligus pengajar di Pediatri Klinis di Harvard Medical School, Boston, Amerika Serikat,  T. Berry Brazelton, MD, mengingatkan setiap orang tua agar bertati-hati menggunakan kata ‘harus’ saat berbicara dengan si sulung.

Menurut dr. Brazelton, si sulung juga berhak mendapat hak istimewa karena telah banyak diberi tanggung jawab oleh orang di sekitarnya. Misalnya, Anda dapat memberinya waktu tidur yang lebih lama.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia