Bila Anak Merasa Bosan


Bisa jadi, Anda merasa bingung ketika anak 6 tahun Anda bilang kalau dia bosan. “Banyak sekali yang harus dilakukan,” begitu alasannya. Seorang mama sampai melihat anaknya menghibur dirinya dengan berpura-pura menjadikan tongkat golf sebagai roket. “Ya, kedengarannya mustahil anak usia ini benar-benar merasakan bosan,” kata

Susan Zuckerman, Ph.D., psikolog anak di White Plains, New York. "Masih banyak hal yang menarik di dunia ini untuk dieksplorasi dan benar-benar baru untuk si kecil.” Nyatanya, ketika anak mengatakan bahwa dirinya bosan, bisa jadi ia bahkan tidak tahu arti bosan itu sendiri. Yang ia tahu bahwa frase ini – yang dipelajarinya dari orang dewasa dan TV – menyatakan rasa tidak puas terhadap sesuatu. “Anak menggunakannya sebagai ekspresi kalau ada sesuatu yang mengganggunya,” kata Zuckerman. Jadi, apa yang sebenarnya ingin dikatakan anak? Berikut ini beberapa kemungkinan:

"Project ini terlalu susah.”
Kebanyakan anak tidak mau (atau benci) mengakui ketika ia sedang berusaha menyelesaikan suatu project. Ketimbang mengakui kalau bingung dengan soal matematika, misalnya, ia memilih bilang, “Aku bosan,” dan mendorong bukunya. “Hal ini akan melindungi egonya sekaligus membuatnya terlepas dari sesuatu yang tidak menyenangkan,” kata Zuckerman.
"Aku sendirian."

Bisa jadi, anak mengatakan, “Aku bosan” ketika ingin Anda bermain dengannya. “Kata-kata tersebut sebenarnya berarti ‘Aku mau cinta dan perhatian Mama,” kata Laurie Segal, pakar perkembangan anak usia dini di Great Neck, New York. Apakah si kecil mau Anda menutup telepon, mengajaknya jalan-jalan, atau Anda bertanya apa yang dilakukannya pada hari itu, ia mungkin tidak akan mengatakannya secara langsung karena ia tidak tahu bagaimana caranya mengatakan apa yang disukainya dan bagaimana caranya mengatakannya pada Anda.
"Aku kecapekan."

Orang dewasa tahu bila tiba waktunya untuk berhenti melakukan sesuatu dan pergi ke kamar untuk membaca buku, misalnya. Tidak demikian halnya dengan anak-anak. Jadi, apa yang dibutuhkannya diekspresikannya dalam bentuk mengatakan bahwa dirinya bosan.
"Aku sedih" or "Aku marah."

Anak tidak selalu bisa memahami apa yang dirasakan, terutama merasa sedih atau marah. Dan, rasa tidak nyaman ini diekspresikannya sebagai “Aku bosan.”

Untuk memahami apa yang sebenarnya anak sedang rasakan, amati saja bahasa tubuhnya: Apakah dia murung atau termenung? Bisa jadi, ini berarti ada masalah yang cukup berat. Apakah ia mengeryitkan dahi dengan kedua tangan terlipat? Ya, tebakan Anda benar. Ia sedang marah. Atau, bertanyalah padanya apa yang dimaksudkannya. Jika ia tidak memberi jawaban yang jelas, berikan beberapa pertanyaan: “Apakah ada sesuatu di sekolah yang membuat kamu frustrasi? Apakah kamu ingin istirahat dulu?” Begitu menemukan faktor penyebabnya, Anda bisa membantunya mengatasi masalah yang dihadapi.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia