Cara Efektif Tingkatkan Daya Ingat

Di sekolah dulu, kita mungkin biasa menghapal pelajaran dengan mengucapkan keras-keras berulangkali materi apa yang ingin kita ingat. Hasilnya, ketika ulangan keesokan harinya, kita masih ingat. Sayangnya, seminggu kemudian semuanya sudah kita lupakan.

Menurut JR Anderson penulis buku Learning & Memory: An Integrated Approach, sekadar mengulang-ulang apa yang ingin kita ingat sebetulnya memang cara yang paling tidak efektif untuk menghapal karena hanya menggunakan sedikit bagian otak. Nah, supaya anak lebih mudah mengingat pelajaran, ada baiknya ia menggunakan sebanyak mungkin bagian otak. Bagaimana caranya?
   
Sebetulnya otak kita tak hanya bisa mengingat serentetan kata. Otak mampu memproses gambar, warna, struktur, bau, rasa, sentuhan, posisi, emosi, dan bahasa. Jadi supaya bisa mengingat, kita perlu mengenali semua ini dari hal yang ingin kita ingat.

Coba beberapa contoh di bawah ini:

  • Proses terjadinya hujan: cari atau buat gambar tentang laut yang menguap menjadi awan sampai awan yang bergerak dan tertiup angin, minta anak untuk mencium bau rumput setelah terjadinya hujan, mencicipi sedikit air hujan, menadahkan tangan untuk tetesan air hujan sambil bernyanyi ‘tik…tik…tik… bunyi hujan…”
  • Perbedaan antara benda hidup dan tak hidup: ajak anak berkeliling rumah sambil menebak apakah benda yang ia temui hidup atau tak hidup, Minta anak memperhatikan karakteristiknya dan menyebutnya keras-keras.
  • Penggunaan huruf besar: Ajak anak membaca buku dan mencari di mana saja huruf besar dituliskan, tanyakan mengapa untuk menulis kata tersebut perlu digunakan huruf besar.
  • Warna pelangi: bisa digunakan jembatan keledai ‘mejikuhibiniu’ (merah jingga kuning hijau biru nila ungu), lihat warna dan bentuk pelanginya, tanya kapan saja pelangi terlihat sambil menunjukkan bukti bahwa hujan baru saja usai,
  • Struktur pemerintahan seperti kecamatan atau kelurahan: ajak anak berjalan-jalan sambil memperhatikan papan nama toko, tugu, atau tanda penunjuk jalan. Tunjukkan tulisan mana yang disebut kecamatan, kelurahan, RW atau RT. Setelah itu minta anak menebak sudah ada di daerah mana kita berjalan.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia