Cara Bantu Anak Kenali Emosi


Perkembangan kemampuan anak meregulasi emosi, akan berkembang sesuai dengan peningkatan kecerdasannya. Menurut Devi Raissa, M. Psi., psikolog dari Rainbow Castle, anak tetap perlu dikenalkan dengan emosi apa pun yang ia rasakan, entah marah, sedih, senang, takut, terkejut, dan lain sebagainya.

Caranya, kata Devi, dengan langsung memberi label setiap ekspresi emosi yang ditunjukkan oleh anak. Misalnya, saat anak tertawa-tawa, kita bisa langsung mengatakan begini, “Wah, lagi senang, ya, karena Papa pulang dari luar kota?” Atau, ketika anak merengut, Anda mengatakan, “Kamu lagi sedih, ya, soalnya saudara sepupu kamu sudah pulang?”

Jika orang tua melabel setiap ekspresi emosi, anak jadi bisa memahami dan mengenali bahwa ia kesal, misalnya, karena hal ini, bukan karena hal lain.“Kalau anak terbiasa tahu, lama-lama ia akan gampang juga meregulasi emosinya, sehingga ketika ia punya perasaan tertentu, tidak langsung memukul temannya, misalnya, atau langsung menangis, atau marah,” tambah Devi. “Ketika anak masuk ke dunia prasekolah atau TK, ia pun akan lebih gampang bergaul dengan teman-teman sebayanya.”

Selain melabeli emosi anak, Anda juga perlu memberikan label kepada emosi Anda sendiri. Misalnya, Anda bisa mengatakan, “Aduh, Mama lagi sedih karena macet banget, jadi cuma bisa ketemu kamu sebentar, dan kamu juga sudah ngantuk.” Dengan begitu, anak juga bisa mengenali atau menangkap sinyal-sinyal emosi yang ditunjukkan orang lain, dan mampu menerima sudut pandang orang lain, peka terhadap perasaan orang lain, serta lebih mampu mendengarkan orang lain. Kemampuan itu penting untuk Anda kembangkan pada anak bukan hanya agar ia bisa menjadi anak yang ‘manis’, tetapi juga bisa membantu ia dalam pergaulannya dengan orang lain kelak.

Jangan takut salah melabeli suatu emosi, Ma. “Kalaupun Anda salah saat melabeli emosi anak, atau kurang tepat, pasti anak juga akan ngomong, memberi tahu yang sebenarnya, sehingga Anda bisa mengoreksinya. Jangan lupa untuk melabeli lagi setelah itu, ya, Ma,” tambah Devi.

Untuk membantu anak memahami emosinya, Devi menyarankan untuk membacakan cerita dari buku dengan unsur nama-nama perasaan, atau mengarang sendiri ceritanya. Anda juga bisa mengajak anak bermain, untuk mengekspresikan emosi yang ia rasakan, sekaligus mengatasi emosinya itu. (foto: 123rf)

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia