Cara Papa Mengajarkan Anak Disiplin

Cara papa mengajarkan disiplin pada anak memang tak selalu sama dengan mama. Tapi ternyata, hal tersebut membawa dampak yang baik pada diri anak. Begini contohnya:

Irwan (34) papa Maliki (3) 

Pernah saya melihat Maliki mencoba memanjat teralis pintu di rumah. Saya sih tidak langsung teriak karena yang dia  panjat tidak terlalu tinggi dan di bawahnya ada keset tebal empuk yang lumayan lebar. Sambil mengawasinya saya biarkan dulu agar Maliki mengetahui sendiri mengapa hal tersebut tidak boleh dilakukan. Setelah turun, barulah dia saya nasihati. Tapi kalau dia memanjat sepeda motor, saya pasti langsung teriak karena tahu itu berbahaya.


Santo (39) papa Naya (8) 
Kalau Naya menangis, apalagi karena membuat kesalahan, saya lebih suka me-reminder dia. Misalnya, Naya pernah menangis di mobil saat berangkat sekolah gara-gara dia bangun tidur kesiangan. Walau Naya tengah menangis hebat, saya ingatkan lagi bahwa dia terlambat sekolah karena tidak bangun lebih pagi seperti nasihat saya. Menurut saya, anak perlu ngeh dengan kesalahannya, sehingga tidak mengulang-ulang kesalahan yang sama dan belajar menyelesaikan masalah-masalahnya sendiri.

Rio Nachru (36) papa dari Gabriel  Angel Silaban (1) 

Kalau saya  lebih suka mengajak anak makan, mandi dan tidur sambil bermain. Tapi sedari dini, anak juga harus tahu, kapan waktunya bermain, kapan waktu beristirahat atau tidur, dan  kapan waktunya mandi. Semua ini juga untuk bekal masa depannya kok.



Walaupun berbeda, semua cara disiplin Papa ternyata membuat anak mampu mandiri dan berpikir antisipatif sebelum melakukan sesuatu. Hebat kan Ma. 

(foto: dok pribadi)

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia