Kenali Tanda Anak Perlu Pakai Kacamata

Menurut dr. Retno Sasanti Wulandari, SpM, jika anak sering memicingkan mata bila melihat sesuatu yang jauh, atau nonton televisi selalu dalam jarak terlalu dekat. Biasanya kita menegur anak kan kalau ia menonton televisi terlalu dekat, takut matanya rusak. Tapi perlu juga dicurigai, jangan-jangan dia menonton televisi dalam jarak dekat karena memang kalau dari jauh penglihatannya buram.
 
Beliau menyatakan perlunya pemeriksaan mata anak secara berkala. “Perlu sih pemeriksaan berkala, jangan sampai begitu dibawa periksa ternyata kenaikannya minusnya sudah banyak, secara psikologis juga tidak enak untuk anak. Anak pun harus pakai kacamata baru yang butuh penyesuaian lagi ketika minusnya berubah banyak. Jadi, disarankan sebaiknya cek 6 bulan sekali, ada atau tidak ada keluhan pada mata.”  
 
Deteksi gangguan refraksi biasanya memang dilakukan saat anak sudah kooperatif, misalnya sudah bisa diminta membaca chart seperti pemeriksaan orang dewasa. “Tapi sekarang ilmu kedokteran mata sudah berkembang dan semua usia bisa diperiksa dengan cara berbeda-beda. Kalau anak belum kooperatif, bisa diperiksa dengan streak retinoscopy. Anak tidak usah diminta membaca chart, cukup diam saja dan dokter bisa memeriksa refleks dari retinanya. Jadi, orangtua yang anaknya masih kecil tidak usah khawatir anaknya tidak bisa diperiksa. Tetap bisa, kok. Dan kalau memang ada gangguan, semakin cepat dideteksi dan dikoreksi, akan bisa mencegah terjadinya mata malas (amblyopia). Mata malas bisa diakibatkan oleh keterlambatan koreksi masalah refraksi, misalnya antara mata kanan dan kiri terdapat perbedaan gangguan penglihatan yang terlalu jauh, akibatnya salah satu mata jadi lebih dominan. Mata yang lebih lemah bisa jadi mata malas, fungsi penglihatannya menurun,” jelas dr. Retno.

Foto: Getty Images

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia