Dampak Teknologi pada Kemampuan Dasar Anak

Survei dari 11 negara menemukan, kemampuan dasar anak yang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari, seperti mengancingkan pakaiannya sendiri diambil alih oleh teknologi. 

Anak di bawah 5 tahun lebih menyukai bermain games di komputernya dibandingkan memakai sepatunya sendiri. Survei sama juga menunjukkan, kurang dari 50 persen anak di atas balita sudah mengerti istilah home address di komputernya, hampir 25 persen dapat menggunakan telepon genggam. Sedangkan hanya 0.3 persen di antaranya yang dapat menulis namanya. 

Apakah teknologi benar-benar mengambil alih kemampuan dasar hidup anak Anda? Paul McCabe, Ph.D., professor dari sekolah psikologi di Brooklyn College, New York, berpikir demikian. Karen itulah, peran orang tua cukup besar untuk mencegah kondisi ini terjadi.

“Teknologi bisa menciptakan generasi anak menginginkan segala sesuatu secara instan.  Salah satu penyebabnya, orang tua yang sering tidak memiliki waktu mengajari anaknya. Akibatnya kemampuan dasar untuk keperluan kehidupannya, seperti cara memakai baju sama sekali tidak dapat dilakukannya sendiri. Pembelajaran ini membutuhkan waktu cukup banyak agar anak dapat melalui beberapa tahap, yaitu mengeksplorasi, mengalami kegagalan, dan berhasil dalam kemampuan itu,” ujar McCabe.

Singkat kata, butuh waktu untuk mengajari anak Anda mengancingkan bajunya sendiri. Waktu yang dipakai tidak terlalu menyita waktu Anda, seperti halnya mengajarinya memencet tombol pada telepon genggam Anda. (Penulis: Cheryl Pricilla Bensa/foto: dok. Feminagroup)

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia