Dampak Games Kekerasan pada Anak


Boleh saja anak main game di sela-sela aktivitasnya. Tetapi bukan berarti Anda tidak melakukan pengawasan dan pembatasan, Ma. Game edukasi tentu baik untuk anak-anak, walaupun Anda tetap perlu membatasi screen time, karena anak perlu melakukan kegiatan lain yang sangat penting untuk tumbuh kembangnya. Sebelum memilihkan game, Anda harus tahu benar kontennya. Karena, sekarang semakin banyak game mengandung kekerasan yang tidak ditujukan untuk anak-anak, bahkan sangat bahkan sangat berbahaya untuk perkembangan psikologis mereka.

Di laman kemdikbud.go.id, disebutkan bahwa berdasarkan penelitian Iowa State University US, bermain game yang mengandung kekerasan selama 20 menit saja dapat ‘mematikan rasa’. Jika terus menerus hingga kecanduan, bisa dibayangkan dampak buruknya. Anak akan mudah melakukan kekerasan dan kehilangan empati kepada orang lain. Untuk menghindarkan anak kecanduan aturan dan menentukan batasan. Susun jadwal aktivitas pengganti game, pilih sesuai minat anak (olahraga, seni, dll).
Jauhkan peralatan dan games software secara bertahap. Letakkan PS, komputer, atau perangkat game lainnya di ruang terbuka (jangan di kamar anak). Jangan kenalkan game kepada anak di bawah usia 8 tahun, kecuali game edukasi. (foto: 123rf)

Daftar game kekerasan:
  1.  World of Warcraft
  2.  Call of Duty
  3.  Point Blank
  4.  Cross Fire
  5.  War Rock
  6.  Counter Strike
  7.  Mortal Combat
  8.  Future Cop
  9.  Carmageddon
  10.  Shelshock
  11.  Raising Force
  12.  Atlantica
  13.  Conflict Vietnam
  14.  Bully
  15.  Grand Theft Auto
(Sumber: kemdikbud.go.id)

 

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia