Anak Kebanyakan Nonton TV Sebabkan Darah Tinggi


Ternyata, tekanan darah tinggi atau hipertensi tak hanya mengintai orang dewasa. Anak pun juga bisa mengalaminya, lho. Meski angka kejadiannya tak banyak, yaitu 1-2 persen, Anda tetap harus mewaspadai hal itu. Hipertensi pada anak umumnya disebabkan kelainan sekunder, seperti kelainan ginjal di jaringan (78 persen), kelainan endokrin, misalnya hipertiroid, hiperaldosterone atau Conn’s Syndrom, dan kelainan lain.

Namun penelitian terbaru yang dilakukan University of Sao Paulo, Brasil, menunjukkan hubungan antara aktivitas fisik dengan risiko hipertensi pada anak-anak. Studi yang dilakukan selama 2 tahun terhadap 5.221 anak yang berasal dari 8 negara Eropa itu menunjukkan bahwa anak-anak berusia 2-10 tahun yang menghabiskan banyak waktu di depan televisi maupun layar komputer, 30 persen lebih sering mengalami tekanan darah tinggi atau hipertensi dibandingkan yang tidak. Kurangnya aktivitas fisik bahkan kian meningkatkan risiko hingga 50 persen. Hal itu bakal menjadi faktor risiko untuk penyakit kardiovaskuler di kemudian hari, serta meningkatkan risiko penyakit jantung iskemik.

Hasil studi di atas sebenarnya tidaklah terlalu mengejutkan, mengingat fakta lebih banyak waktu yang dihabiskan anak-anak untuk menonton televisi atau bermain game, dan semakin sedikit waktu mereka untuk beraktivitas secara fisik. Para ahli menyarankan pembatasan menonton televisi tak lebih dari dua jam sehari bagi anak-anak. Sebelumnya, waktu menonton yang lebih dari dua jam sehari dihubungkan dengan kegemukan, tidur yang tidak teratur, hingga masalah terhadap performa akademik. Saatnya mengajak anak bermain di luar, Ma!

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia