Kiat Membentuk Kesadaran Finansial Anak

Penelitian yang dilakukan oleh Yayasan Konsultasi Kredit Nasional di Amerika menemukan bahwa 40 persen orang dewasa memberi nilai diri mereka sendiri dengan C, D, dan F, tentang status keuangan pribadi mereka. Dari angka itu, 78 persen di antaranya setuju bahwa mereka merasa perlu mendapat konseling berkaitan dengan masalah keuangan sehari-hari. Jika melek financial adalah dasar bagi perencanaan pensiun yang sukses dan keamanan jangka panjang, maka data ini merupakan gambaran suram. Jika Anda tidak ingin mengalami hal serupa, mulai saat ini Anda perlu membekali anak keterampilan mengelola keuangan. Penelitian menunjukkan kurangnya kepiawaian anak mengatur keuangan akan mengganggu kehidupan masa depannya. Sebab itulah, di Amerika, keterampilan yang berkaitan dengan keuangan ini dijadikan bahan pelajaran pada kurikulum inti.

Melatih anak cerdas keuangan sejak dini akan menjadi langkah awal menuju kesejahteraan mereka. Laporan dari University of Cambridge menemukan bahwa kebiasaan anak memperlakukan uang terbentuk sejak usia 7 tahun. Berikut ini beberapa kiat yang dapat Anda terapkan untuk memperkenalkan si kecil dasar-dasar keuangan yang kelak dapat menempatkan mereka pada jalur kesuksesan:

1. TUNJUKKAN CONTOHNYA
Perilaku Anda memberikan banyak sekali pengaruh pada anak, dan mereka cenderung untuk menirunya. Menanamkan kebiasaan keuangan yang baik dapat Anda contohkan dengan hal-hal sederhana. Misalnya, membatasi belanja barang saat melakukan rekreasi bersama ke luar kota, memanfaatkan kupon diskon untuk mendapat potongan harga, membandingkan harga suatu produk pada toko yang berbeda untuk menunjukkan ternyata nilai uang dapat memengaruhi keputusan Anda berbelanja.

Baca juga : Cerdas Finansial

2. SIMPAN, SUMBANG, BELANJAKAN DENGAN BIJAK
Beri anak pengertian semua uang yang ia miliki tidak harus habis untuk keperluan belanja. Ajarkan ia mengalokasikan dana untuk setidaknya tiga pos keuangan: disimpan, disumbangkan, dan dibelanjakan dengan bijak. Setiap kali si kecil menerima uang, entah uang saku dari Anda atau uang tambahan dari neneknya, dorong ia untuk membagi sama rata pada tiap pos keuangan.

3. MENABUNG DI BANK ATAS NAMANYA SENDIRI
Studi dari University of Kansas menemukan anak-anak yang mulai menabung sejak kecil mengumpulkan aset rata-rata lebih tinggi sebesar 2.000 dolar dibanding mereka yang tidak memiliki rekening tabungan pada masa kecilnya. Anak-anak itu juga empat kali lebih berpotensi menjadi investor saham pada usia dewasa.

Baca juga : Persiapan Finansial  Sekolah Anak

4. JELASKAN SOAL SAHAM
Untuk menjelaskan mengenai saham pada anak, jangan memakai konsep yang rumit. Sebaliknya, terangkan pada si kecil, pada dasarnya investasi adalah tentang bagaimana membuat uang bertumbuh untuk memenuhi tujuan keuangan jangka panjang. Seperti membeli mobil atau rumah, membayar uang kuliah, mempersiapkan dana pensiun.

5. BELAJAR DARI KESALAHAN
Bagaimana Anda selama ini memberikan uang saku untuk anak? Selalu memberi uang lebih dengan alasan untuk berjaga-jaga jika habis? Sebenarnya, yang Anda perlu lakukan adalah member sejumlah kecil uang pada mereka. Karena justru dengan demikian, Anda memberikan kesempatan pada si kecil untuk dapat mengelola uangnya dengan bijak. Jika mereka membuat pilihan yang salah, mereka akan mengalami konsekuensi negatif dari kesalahan mereka dan akan belajar untuk membuat keputusan keuangan yang cerdas di masa mendatang. Bicarakan hal ini dengan anak. Jika sejak kecil ia sudah terlatih menjadi anak yang cerdas fi nansial, kelak ia berkesempatan mendapat nilai A atau B untuk status keuangannya.

Baca juga : 5 Pelajaran Finansial untuk Mama Masa Kini

Foto : 123rf

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia