Pastikan Keselamatan Anak di Luar Rumah

Psikolog anak, Dinasti Widarsari,  tak memungkiri, perkembangan kejahatan di masa kini memang kian mengkhawatirkan bagi para orang tua. Karena itu, lazim jika para orang tua lebih waspada. Yang pasti, orang tua harus yakin saat melepas anak, apakah si anak ada di lingkungan yang cukup terjamin keamanannya.

“Orang tua juga harus yakin bahwa si anak pun sudah ’kuat’ fondasinya untuk bisa bersikap asertif dan tahu langkah apa untuk menyelamatkan diri jika ia terancam,” kata Dinasti.

Sebelum melepas anak, yang perlu diperhatikan orang tua adalah mental anak. Persiapkanlah anak dengan berbagai informasi penting dan latihlah ia untuk tidak mudah panik. Misalnya berikan ia informasi nama orangtua, alamat?, serta pengenalan yang baik terhadap lingkungan. Ini wajib dilakukan, terutama untuk anak yang berusia di bawah 10 tahun.

“Dan ajarkan serta tekankan ke anak untuk bisa asertif terhadap orang lain. Ajarkan pula agar ia bisa mengatakan bahwa hanya orang-orang tertentu yang bisa mengajaknya pergi dari lokasi tersebut,” tambahnya.

Lantas, bagaimana cara melatih anak agar bisa bersikap asertif, berani dan mandiri? Dinasti mengungkapkan, hal itu tak bisa terjadi dalam sekejap mata. Semua harus diajarkan secara bertahap sesuai dengan kemampuan anak menyerap ilmu tentang hal-hal tersebut. Orang tua juga bisa tahu sejauh mana anak mampu menyerap pengetahuan yang ia dapat.

Jika orang tuanya yang overprotektif, masalah tentu akan berbeda. Dinasti mengingatkan, anak-anak dengan orang tua seperti itu akan membuat anak menjadi sosok yang sangat tergantung dan pencemas. Sebab, ia cenderung mudah takut menghadapi sesuatu yang baru atau yang menurutnya mengancam.

“Tapi ada juga karakter anak yang pada dasarnya memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.sehingga akan mencari cara untuk keluar dari sikap overprotektif sang orang tua,” katanya.

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia